Berita Palangka Raya

Pihak Pertamina Ungkap Penyebab Antrean BBM Pada SPBU di Palangka Raya

Keterlambatan kapal suplai Pertamax menuju Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau tertahan karena cuaca buruk, Minggu (23/11/2025).

Muhammad Iqbal Zulkarnain/Tribunkalteng.com
ANTRIAN PANJANG - Sejumlah kendaraan mengantre untuk mengisi bahan bakar di SPBU Yos Sudarso, Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu, Minggu (23/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  1. Keterlambatan kapal suplai Pertamax menuju Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau tertahan karena cuaca buruk.
  2. Peningkatan konsumsi Pertamax Series juga ikut memperbesar tekanan pasokan.
  3. Penyaluran harian Pertamax di Palangka Raya selama November 2025 berada pada kisaran 112 KL per hari.

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA — Antrean kendaraan di sejumlah SPBU Kota Palangka Raya dalam beberapa hari terakhir ramai menjadi sorotan.

PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan kembali memastikan, telah melakukan langkah pemulihan cepat untuk menormalkan suplai. 

Gangguan tersebut terjadi akibat keterlambatan kapal suplai Pertamax menuju Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau, yang menjadi titik suplai utama Palangka Raya, setelah tertahan karena cuaca buruk.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Minggu 23 November 2025, Cek Harga Terbaru Galeri24, UBS dan Antam

Baca juga: Pasti Murah JSM Promo Indomaret dan Alfamart Minggu 23 November 2025, Harga Kecap dan Gula Pasir

Baca juga: LINK Streaming Skor Hasil Persiku Vs Persela, Update Klasemen Timur Poin Barito Putera - PSS Sleman

Selain itu, peningkatan konsumsi Pertamax Series juga ikut memperbesar tekanan pasokan.

Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun menjelaskan, berbagai langkah sudah ditempuh agar situasi tidak berkepanjangan.

“Kami telah menyesuaikan pola distribusi dan mempercepat pemenuhan pasokan dari titik suplai utama untuk Palangka Raya. Selain itu juga, menyiapkan opsi suplai bantuan dari terminal BBM lain agar kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” ujar Edi dalam keterangan tertulis kepada TribunKalteng.com, Minggu (23/11/2025).

Edi menyebut, penyaluran harian Pertamax di Palangka Raya selama November 2025 berada pada kisaran 112 KL per hari.

Ia memastikan pemenuhannya terus diupayakan agar kebutuhan masyarakat tidak terganggu.

"Kuota untuk jenis BBM tertentu dan penugasan atau subsidi di wilayah Palangka Raya dan Kalimantan Tengah diproyeksikan mencukupi hingga akhir tahun,” tuturnya.

Sementara itu, untuk produk non-subsidi memang tidak ada kuota. 

“Namun, penyalurannya tetap disesuaikan dengan permintaan dan ketersediaan pasokan,” jelas Edi.

Di sisi lain, ia turut meluruskan informasi yang beredar mengenai penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak.

Ia menegaskan bahwa isu yang menyebut campuran etanol dapat merusak mesin adalah hoaks.

Penggunaan etanol, lanjutnya, merupakan kebijakan pemerintah untuk mendorong energi bersih dan kemandirian energi, yang implementasinya dilakukan secara bertahap.

“Kami memastikan bahwa seluruh produk BBM, termasuk Pertalite, telah melalui proses pemeriksaan dan memenuhi spesifikasi sesuai ketentuan Pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan produk Pertalite,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia juga memastikan seluruh SPBU di Palangka Raya menerapkan prosedur penerimaan BBM sesuai standar sehingga kualitas produk tetap terjamin.

“Tim operasional di lapangan telah dimaksimalkan untuk mempercepat proses pemulihan suplai dan menjaga ketersediaan BBM di seluruh SPBU,” tutupnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved