Berita Palangka Raya

Isu Etanol Picu Antrean Panjang Pertamax pada SPBU di Palangka Raya

Isu canpuran etanol pada BBM jenis Pertalite jadi penyebab banyak pengendara gunakan Pertamax, Selasa (18/11/2025).

Isu Etanol Picu Antrean Panjang Pertamax pada SPBU di Palangka Raya - Pertamina-terkait-kendala-BBM-dan-antrean-panjang-di-SPBU-18-November-2025.jpg
Tribunkalteng.com/Arai Nisari
MENYAMPAIKAN - Perwakilan SPBU, termasuk SPBU G Obos yang mengenakan batik dan SPBU KM 12 (kedua dari kanan), beserta perwakilan instansi terkait, sedang menyampaikan kondisi antrean dan suplai BBM dalam rapat ketersediaan BBM di Palangka Raya, di Ruang PK 1, Kantor Walikota Palangka Raya, Selasa (18/11/2025).
Isu Etanol Picu Antrean Panjang Pertamax pada SPBU di Palangka Raya - Antrean-BBM-di-SPBU-Kota-Palangka-Raya-18-November-2025.jpg
Tribunkalteng.com/Arai Nisari
ANTRE - Warga Palangka Raya mengantre panjang di SPBU jelang libur Natal dan Tahun Baru. Stok Pertamax terbatas sementara Pertalite diperketat agar subsidi tepat sasaran.

Ringkasan Berita:
  1. Terkait etanol, pemerintah sudah menjelaskan bahwa kadar etanol di Pertalite masih dalam batas toleransi.
  2. BBM di Palangka Raya aman dikonsumsi dan sesuai spesifikasi.
  3. SPBU Pertamina selalu memastikan BBM diperiksa sebelum dijual.

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Antrean panjang untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax masih terjadi di sejumlah SPBU di Palangka Raya, Selasa (18/11/2025).

Pengelola SPBU menyebut keterbatasan suplai serta isu etanol pada Pertalite menjadi pemicu warga lebih memilih Pertamax, sehingga antrean semakin panjang.

Menurut pengelola SPBU KM 12, suplai BBM yang masuk ke SPBU tidak selalu kontinu. 

Baca juga: Kendala Suplai Sebabkan Warga Kota Palangka Raya Antre BBM Jenis Pertamax

Baca juga: Man United Tolak Upaya AC Milan Tukar Zirkzee-Gimenez, Rossoneri Ingin Pulangkan SIlva

Baca juga: Chelsea Bantah Siapkan 150 Juta Euro dan Nego Vinicius Jr-Rodrygo Pada Bursa Transfer Januari

“BBM hanya datang setiap empat hari sekali dengan volume 8 kiloliter, padahal idealnya untuk SPBU 24 jam seharusnya 16 kiloliter. Kami berusaha membagi stok agar pelayanan tidak terputus, tapi ketika masyarakat ramai, antrean tetap terjadi,” jelas perwakilan SPBU, saat Rapat Pembahasan Ketersediaan dan Distribusi Bahan Bakar Minyak(BBM) di Wilayah Kota Palangka Raya, Selasa (18/11/2025).

Hal serupa disampaikan pihak SPBU G Obos.

Pengelola SPBU mengatakan, pengiriman BBM tidak setiap hari terpenuhi sehingga penjualan Pertamax terkadang tidak lancar. 

Selain itu, isu campuran etanol pada Pertalite membuat sebagian warga lebih memilih Pertamax, yang turut memicu antrean panjang.

Menanggapi hal tersebut, Afif Wira Paradana, Sales Branch Manager Pertamina Kalteng, menegaskan seluruh SPBU setiap pagi telah melakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas BBM sesuai ketentuan pemerintah.

“Terkait etanol, pemerintah sudah menjelaskan bahwa kadar etanol di Pertalite masih dalam batas toleransi. BBM di Palangka Raya aman dikonsumsi dan sesuai spesifikasi. SPBU Pertamina selalu memastikan BBM diperiksa sebelum dijual,” kata Afif.

Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Palangka Raya juga meminta evaluasi kuota BBM. 

Peningkatan mobilitas penduduk, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru, serta aktivitas di pusat kota yang bertambah seperti hadirnga Duta Mall, membuat stok cepat berkurang. 

Pihak dinas menilai perlu penambahan kuota agar antrean di SPBU berkurang dan masyarakat tetap mendapatkan BBM sesuai kebutuhan.

Dengan langkah-langkah tersebut, pengelola SPBU dan Pemko berharap antrean panjang dapat diminimalkan.

Sementara warga tetap mendapat BBM sesuai kebutuhan meski terjadi peningkatan mobilitas penduduk dan isu etanol di Pertalite.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved