Berita Palangka Raya

Prilly Latuconsina dan Sheila Dara Sudah Berkunjung, Ada Wisata Apa Lagi di Palangka Raya Kalteng?

Lokasi yang sudah dikunjungi Prilly Latuconsina dan Sheila Dara saat itu ke Dermaga Kereng Bangkirai. Ada wisata apalagi di kota ini?

Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM/PRISTINA
MOMEN Prilly Latuconsina dan Sheila Dara saat talkshow FFI Goes To KIFF 2025 di Dermaga Kereng Bangkirai, Palangka Raya, di depan ratusan penonton, Sabtu (20/9/2025). 

TRIBUN KALTENG.COM, PALANGKARAYA - Wisata di Palangka Raya Kalteng, sudah dikunjungi Prilly Latuconsina dan Sheila Dara saat itu ke Dermaga Kereng Bangkirai, Sabtu (20/9/2025).

Kunjungan pertama mereka ke Palangka Raya Kalteng, lalu ada wisata apalagi di kota Cantik? Ada Taman Nyahu Papan Taliwu yang terletak di Jalan Seth Adji, Kota Palangka Raya, ruang terbuka hijau favorit warga untuk berolahraga, bersantai, dan bermain bersama keluarga.

Baca juga: Kuliner dan Event Jadi Magnet, Wisata Palangka Raya Terus Gaet Pengunjung

Taman yang dikelola oleh Pemerintah Kota Palangka Raya ini setiap harinya ramai dikunjungi masyarakat, terutama pada pagi dan sore hari. 

Sejak dibuka untuk umum, taman tersebut menjadi destinasi rekreasi yang menggabungkan unsur edukasi, olahraga, dan ramah anak.

Berdasarkan pantauan Tribunkalteng.com, Kamis (09/10/2025), Taman Nyahu Papan Taliwu dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti lintasan jogging, zona fitnes outdoor dan area bermain anak. 

Selain itu, taman ini juga memiliki area hijau yang tertata rapi dan menjadi tempat ideal untuk menikmati udara segar di tengah kota.

Salah satu pengunjung, Dadang, mengatakan dirinya sering datang bersama teman setiap hari. 

“Saya biasa kesini setiap jam setengah tiga sampai jam 5 bermain bersama teman saya sambil menikmati sorenya kota Palangkaraya,” ujarnya.

Dadang juga menambahkan "bahwa dirinya lebih sering menghabiskan waktu di taman daripada di rumah hanya bermain handphone".

taman ini juga kerap dijadikan tempat kegiatan komunitas seperti senam pagi, kampanye lingkungan, hingga acara edukatif anak-anak sekolah.

Pengunjung juga dimanjakan dengan suasana yang bersih dan tertata rapi. Area taman terlihat terawat, dengan petugas kebersihan.

wisata taman palangka raya
WISATA PALANGKA RAYA - Lokasi Taman Nyahu Papan Taliwu Jadi Magnet Warga Palangka Raya, Kamis (9/10/2025)

Cerita Prilly dan Sheila: Pertama Kali ke Palangka Raya

Keduanya mengaku baru mendarat di Bandara Tjilik Riwut siang tadi, lalu sempat menikmati kuliner khas Kalimantan Tengah sebelum menuju lokasi acara. 

“Seru banget. Rasanya kayak dijamu di rumah nenek, hangat sekali. Makanannya juga kayak masakan rumahan,” cerita Prilly kepada wartawan sebelum talkshow.

Prilly mengaku langsung jatuh hati pada ragam ikan lokal. 

Mulai dari patin, baung, hingga seluang goreng tepung. 

“Patinnya lembut banget, segar sekali. Kalau seluang goreng itu enak banget, gurihnya pas,” ujarnya.

Sheila pun menimpali, hidangan favoritnya jatuh pada juhu tempoyak patin, masakan khas Dayak berbahan dasar ikan patin dan fermentasi durian. 

TALK SHOW - Prilly Latuconsina berbagi cerita soal hobi memancingnya dan ketertarikannya dengan wisata air hitam Kereng Bangkirai, saat hadir di talkshow FFI Goes To KIFF 2025, Palangka Raya, Sabtu (20/9/2025).
TALK SHOW - Prilly Latuconsina berbagi cerita soal hobi memancingnya dan ketertarikannya dengan wisata air hitam Kereng Bangkirai, saat hadir di talkshow FFI Goes To KIFF 2025, Palangka Raya, Sabtu (20/9/2025). (TRIBUNKALTENG.COM/PRISTINA)

“Aku nggak nyangka ada makanan seenak ini. Rasanya unik banget, asam gurih tapi segar. Juhu tempoyak patin ini jadi favorit aku,” ucapnya sambil tersenyum.

Selain menikmati hidangan, Prilly dan Sheila juga sempat melihat koleksi bersejarah di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto.

Di sana tersimpan peninggalan pahlawan nasional sekaligus gubernur pertama Kalimantan Tengah. 

“Ada seragam, foto, sampai barang-barang peninggalan Pak Tjilik Riwut. Jadi rasanya seperti makan di tengah museum hidup,” ujar Sheila.

Menurut Sheila, atmosfer itu membuatnya makin penasaran dengan budaya lokal. 

“Aku belum pernah lihat yang seperti ini di tempat lain. Atmosfernya hangat, dekorasinya penuh ornamen Dayak, dan ada nilai sejarah yang kuat. Buat aku, ini salah satu kekuatan Palangka Raya,” katanya.

Prilly menambahkan, kesan pertama ini jadi pembuka yang indah sebelum tampil di hadapan ratusan penonton di Dermaga Kereng Bangkirai. 

“Awalnya aku cuma lihat foto venue, saat sampai lokasi nggak nyangka ternyata sebagus ini. Jadi makin nggak sabar untuk eksplor Kalimantan Tengah lebih jauh,” ungkapnya.

Bagi keduanya, Palangka Raya menghadirkan paket lengkap, kuliner, sejarah, hingga keramahan masyarakat. 

Cerita Prilly dan Sheila pun menjadi bukti bahwa FFI Goes To KIFF 2025 bukan hanya soal film, tetapi juga ruang perjumpaan budaya.

Dua Destinasi Wisata andalan di Kota Palangka Raya.

Ada Kereng Bangkirai dan Sei Gohong, ditargetkan mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp600 juta per tahun.

Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga atau Disparbudpora Kota Palangka Raya, Iin Hendrayati melalui Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya, Alex Chandra, mengatakan target PAD tersebut sepenuhnya berasal dari dua destinasi wisata yang langsung dikelola oleh pemerintah daerah.

“Untuk PAD dari sektor wisata, kita memang hanya mengelola dua destinasi, yaitu Kereng Bangkirai dan Sei Gohong. Targetnya sekitar Rp600 juta per tahun,” ujar Alex kepada, Sabtu (20/9/2025) di Dermaga Kereng Bangkirai.

Dari dua destinasi itu, Kereng Bangkirai menjadi penyumbang terbesar retribusi wisata. Tingginya minat wisatawan untuk menikmati wisata air hitam menjadi penopang utama pendapatan daerah.

Menurutnya, capaian PAD dari pariwisata sangat bergantung pada tingkat kunjungan wisatawan. 

Semakin banyak wisatawan datang, maka retribusi karcis masuk otomatis meningkat.

“Kita berharap jumlah kunjungan terus naik setiap tahunnya,” katanya.

Alex menyebut faktor cuaca masih menjadi tantangan utama dalam mengoptimalkan PAD wisata. 

Musim kemarau panjang, misalnya, membuat daya tarik wisata air di kawasan Kereng Bangkirai dan Sei Gohong berkurang karena kondisi perairan yang menyusut.

Selain itu, kabut asap yang pernah melanda Palangka Raya beberapa tahun lalu juga terbukti menurunkan jumlah kunjungan wisatawan.

“Kemarau dan asap memang sangat memengaruhi kunjungan wisata, karena wisata air sangat bergantung pada kondisi alam,” jelasnya.

Selain faktor alam, persoalan kebersihan kawasan wisata dan pengelolaan parkir juga masih menjadi pekerjaan rumah. 

Pemerintah, kata Alex, terus berupaya menggandeng masyarakat sekitar destinasi agar ikut terlibat, tidak hanya sebagai penonton tetapi juga sebagai pelaku pariwisata.

“Promosi dan kolaborasi dengan masyarakat, media, akademisi, hingga stakeholder lain tetap dibutuhkan untuk mengembangkan wisata kita. Harapannya, wisata di Palangka Raya tidak hanya diminati wisatawan lokal, tapi juga mancanegara,” pungkas Alex.

(Tribunkalteng.com/Fasihal Fuadi)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved