Guru di Kotim Bertarung Nyawa
DPRD Kotim Bakal RDP Bahas Kondisi Pendidikan di Pelosok, Usai Viral Perjuangan Guru di Seranau
Wakil rakyat mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) untuk membahas minimnya sarana dan prasarana pendidikan di pelosok Seranau Kotim
Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Kondisi memprihatinkan dunia pendidikan di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), khususnya di Kecamatan Seranau, menjadi perhatian serius DPRD setempat.
Para wakil rakyat mengagendakan rapat dengar pendapat (RDP) untuk membahas minimnya sarana dan prasarana pendidikan di wilayah terpencil tersebut.
Anggota DPRD Kotim dari Dapil II, Dadang Siswanto mengatakan, perjuangan para guru di daerah pelosok layak diapresiasi.
Di tengah keterbatasan fasilitas, para tenaga pendidik tetap menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab demi mencerdaskan anak bangsa.
“Saya salut dan sangat apresiasi perjuangan para guru. Dengan sarana yang serba terbatas, mereka tetap berdiri di garis depan memberikan hak belajar bagi anak-anak,” ujarnya, Sabtu (11/10/2025).
Namun di balik apresiasi itu, Dadang menilai kondisi lapangan yang jauh dari kata layak seharusnya menjadi tamparan keras bagi pemerintah daerah.
Menurutnya, berbicara soal pendidikan bukan sekadar bangunan dan angka statistik, melainkan tentang komitmen moral terhadap masa depan generasi muda.
“Ini tamparan keras bagi pemerintah daerah. Bahkan bisa dibilang pukulan mematikan. Karena pendidikan itu soal masa depan, bukan sekadar proyek,” tegas politisi PAN ini.
Ia menilai alasan efisiensi anggaran tidak bisa dijadikan pembenaran untuk mengabaikan fasilitas dasar pendidikan.
Pemerintah, katanya, harus memastikan setiap rupiah anggaran digunakan tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Efisiensi bukan berarti memangkas kebutuhan vital. Tapi memastikan anggaran berjalan efektif dan berdampak langsung bagi dunia pendidikan,” tambahnya.
Untuk itu, DPRD Kotim akan segera memanggil dinas terkait dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) guna mencari solusi konkret atas persoalan tersebut.
Baca juga: Kisah Guru di SDN 1 Batuah Kotim Pilih Lewat Sungai, Jalan Rusak dan Jembatan Ambruk Kendala Utama
Baca juga: Petugas Damkar Kotim Kalteng Selamatkan Jari Bocah 4 Tahun Terjepit Tutup Botol Permen
“RDP sudah masuk dalam agenda komisi. Kami ingin mendengar langsung penjelasan dan langkah yang akan diambil pemerintah daerah,” ujarnya.
Dadang juga mendesak agar segera dilakukan perbaikan terhadap sarana penunjang pendidikan seperti akses jalan menuju sekolah, bangunan yang rusak, dan fasilitas belajar yang minim di daerah terpencil.
“Kalau sampai ada korban akibat sarana tidak layak, pemerintah bisa saja terjerat pidana. Jadi ini harus jadi perhatian serius,” tandasnya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.