Berita Kotim Kalteng

Program Makan Bergizi Gratis di Kotim Belum Berjalan, Dinas Pendidikan Masih Menunggu Kepastian

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum dimulai kembali di Kotawaringin Timur, karena menunggu dari pihak penyelenggara atau SPPG di Kotim

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, membenarkan bahwa pelaksanaan program MBG di wilayahnya sudah beberapa bulan terakhir tidak aktif, Senin (6/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), hingga kini belum kembali berjalan. 

Sejumlah sekolah di daerah ini masih menunggu kepastian dari pihak penyelenggara kapan program yang digagas pemerintah pusat tersebut akan dilanjutkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim Muhammad Irfansyah membenarkan, pelaksanaan program MBG di wilayahnya sudah beberapa bulan terakhir tidak aktif. 

Ia menjelaskan, pihaknya berada pada posisi sebagai penerima manfaat, sehingga hanya bisa menunggu instruksi lebih lanjut dari pihak penyelenggara.

“Kami ini posisinya sebagai penerima manfaat. Penerima manfaat MBG di sekolah adalah para siswa, selain itu juga ibu hamil dan menyusui. Jadi kami di bidang pendidikan hanya menunggu arahan lebih lanjut,” ujarnya, Senin (6/10/2025).

Menurut Irfansyah, pihaknya sebenarnya telah menyiapkan seluruh data sekolah dan siswa penerima manfaat sejak lama. 

Persiapan itu dilakukan agar ketika program kembali berjalan, pelaksanaan di lapangan bisa segera dimulai tanpa kendala berarti.

“Kami sudah siapkan semua data, termasuk sekolah-sekolah yang siap melaksanakan program tersebut. Kalau memang mau dijalankan kembali, kami siap,” katanya.

Namun, hingga kini belum ada informasi resmi mengenai waktu pelaksanaan kembali program tersebut. 

Ia menyebut, dalam rapat terakhir bersama pihak terkait, pembahasan masih sebatas evaluasi dan rencana penambahan beberapa titik Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).

“Belum ada informasi baru. Rapat terakhir masih tahap evaluasi dan membahas beberapa titik SPPG yang akan didirikan lagi. Kami hanya menyerahkan data sekolah, alamat, dan jumlah siswanya,” jelasnya.

Terkait jumlah SPPG yang akan dibentuk di Kotim, Irfansyah mengaku belum mendapatkan data pasti. Hal itu sepenuhnya berada di bawah kewenangan penyelenggara pusat. 

“Kalau soal jumlah, saya kurang tahu. Yang lebih paham itu mereka. Kami hanya menyerahkan data sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan. Untuk sekolah madrasah, silakan langsung ke Kemenag,” tegasnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai kasus keracunan siswa di Palangka Raya yang sempat dikaitkan dengan pelaksanaan MBG, Irfansyah mengatakan pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan langkah antisipasi. 

Salah satunya dengan melibatkan Satuan Tugas (Satgas) MBG dan mengaktifkan kembali kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

“Pemerintah daerah sudah membentuk Satgas kabupaten untuk mengawal pelaksanaan MBG. Sekolah juga sudah diedukasi sejak awal, termasuk menghidupkan kembali UKS dan dokter kecil sebagai langkah pencegahan,” ujarnya.

Baca juga: SMP Muhammadiyah Sampit Kotim Sambut Baik Program MBG meski Dikeluhkan Soal Menu Makanan

Baca juga: DPRD Palangka Raya Minta Beri Sanksi Tegas bagi Dapur MBG Lalai Khemal: Jangan Sampai Terulang!

Sementara itu, mengenai keluhan dari salah satu sekolah di Sampit, yang menyebut adanya makanan yang datang terlambat dan tidak layak konsumsi, Irfansyah mengaku belum menerima laporan resmi. 

Dirinya meminta pihak sekolah untuk segera berkoordinasi dengan petugas penanggung jawab program di lapangan.

“Saya belum dapat laporan soal itu. Setiap sekolah sebenarnya sudah memiliki PIC masing-masing. Kalau ada kendala seperti makanan terlambat atau kurang layak, segera laporkan ke SPPG-nya. Mereka punya grup komunikasi, jadi bisa langsung ditindaklanjuti,” tutupnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved