Berita Populer Kaleng

Populer Kalteng: Tambang Ilegal di Hutan Adat Gumas, Perputaran Uang Lamandau Expo 2025 ke Kimia UPR

Populer Kalteng: Tambang Ilegal di Hutan Adat Gumas, Perputaran Uang Lamandau Expo 2025 ke Kimia UPR

Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM/ MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN
DISKUSI - Membuka secara resmi Diskusi Ilmiah bertema “Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Daerah dan NKRI” yang digelar Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Sabtu (15/11/2025). 

Kadishut Kalteng Angkat Bicara Terkait Aktivitas Tambang Ilegal di Hutan Adat Daerah Gunung Mas

 

AKTIVITAS TAMBANG ILEGAL - Ilustrasi, warga setempat melakukan aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan adat di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
AKTIVITAS TAMBANG ILEGAL - Ilustrasi, warga setempat melakukan aktivitas tambang ilegal di kawasan hutan adat di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.(Istimewa)

 

Ringkasan Berita:
  • Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Agustan Saining angkat bicara terkait dugaan aktivitas tambang ilegal yang terjadi hutan adat daerah Gunung Mas.
  • Dirinya menegaskan, personel KPH di wilayah itu melakukan patroli dan cek ke lapangan.
  • Agustan mengungkapkan, pendekatan tak bisa dilakukan secara refresif namun butuh pendekatan, karena masyarakat di sana menggantungkan kehidupan dari sektor tersebut.

 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah (Kalteng), membeberkan perkembangan penetapan dan pengelolaan Hutan adat di sejumlah daerah.

Termasuk pengawasan terhadap aktivitas tambang ilegal yang sempat ditemukan di kawasan seperti di wilayah Gunung Mas.

Kepala Dishut Kalteng Agustan Saining menjelaskan, saat ini terdapat 16 unit Hutan adat di provinsi tersebut, sebagian besar berada di Kabupaten Gunung Mas dan satu unit lainnya di Pulang Pisau.

“Kalau di Kalimantan Tengah ini ada 16 unit Hutan adat itu. Ada di Gunung Mas, yang 15-nya. Kemudian ada 1 di Pulang Pisau,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).


Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Masyarakat Adat di Kalteng Sebagai Identitas Diri dan Pembangunan Daerah

 

DISKUSI - Membuka secara resmi Diskusi Ilmiah bertema “Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Daerah dan NKRI” yang digelar Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Sabtu (15/11/2025).
DISKUSI - Membuka secara resmi Diskusi Ilmiah bertema “Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Daerah dan NKRI” yang digelar Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Sabtu (15/11/2025).(TRIBUNKALTENG.COM/ MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN)

 

Ringkasan Berita:
  • Upaya memperkuat peran masyarakat adat dalam pembangunan daerah, kembali mengemuka dalam Diskusi Ilmiah bertema “Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Daerah dan NKRI” digelar Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Sabtu (15/11/2025).
  • Ketua Harian DAD Kalteng Elia Embang mengatakan, masyarakat adat harus menunjukan identitas dirinya dari daerah dan bagian dari bangsa.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA- Upaya memperkuat peran masyarakat adat dalam pembangunan daerah, kembali mengemuka dalam Diskusi Ilmiah bertema “Peran Masyarakat Hukum Adat dalam Pembangunan Daerah dan NKRI” yang digelar Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Sabtu (15/11/2025).

Rektor UNKRIP Joni Bungai menyatakan, forum ini menjadi titik awal kolaborasi akademik antara kampus, Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng, dan Pemerintah Provinsi Kalteng.

“Ini merupakan kali pertama kami bekerja sama dengan DAD Kalteng dan Pemprov Kalteng dalam pelaksanaan diskusi ilmiah. Tentu ini menjadi sebuah kebanggaan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Harian DAD Kalteng, Andrie Elia Embang menekankan, posisi Masyarakat Hukum Adat tidak bisa dipisahkan dari agenda pembangunan.

Menurutnya, keberadaan masyarakat Dayak dan komunitas adat lainnya memiliki kontribusi langsung terhadap penguatan identitas daerah sekaligus menjaga keutuhan NKRI.


Baca Selengkapnya

Lamandau Expo 2025 Sukses, Perputaran Uang Tembus Rp 2,7 Miliar

 

PENUTUPAN LAMANDAU EXPO - Suasana pertunjukan kembang api saat penutupan Expo Lamandau 2025, Jumat (14/11/2025) malam WIB.
PENUTUPAN LAMANDAU EXPO - Suasana pertunjukan kembang api saat penutupan Expo Lamandau 2025, Jumat (14/11/2025) malam WIB.(ISTIMEWA)

 

TRIBUNKALTENG.COM, LAMANDAU - Rangkaian Lamandau Expo 2025 resmi ditutup Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra pada Jumat (14/11/2025) malam WIB. 

Penutupan tersebut menandai berakhirnya pesta ekonomi rakyat yang selama sepekan terakhir.

Perputaran transaksi mencapai hingga lebih dari Rp 2,7 miliar.

Gelaran yang menjadi bagian dari Lamandau Festival 2025 ini menghadirkan lebih dari 200 peserta stand, terdiri dari OPD Pemkab Lamandau, UMKM lokal maupun luar daerah, lembaga perbankan, komunitas kreatif, hingga pelaku usaha kuliner dan fashion. 

Besarnya transaksi disebut menjadi bukti bahwa Expo telah menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM di Lamandau.


Baca Selengkapnya

Mahasiswa Kimia UPR Angkat Kekayaan Alam Kalimantan, Produk Kecantikan dari Jalukap hingga Taya

 

INOVASI MAHASISWA - Para mahasiswa FMIPA UPR menampilkan produk kecantikan berbahan lokal Kalimantan, termasuk lulur Kajawari Scrub, masker organik Cenaya Beauty, dan body lotion herbal, saat ditemui di booth halaman Rektorat UPR, Sabtu (15/11/2025).
INOVASI MAHASISWA - Para mahasiswa FMIPA UPR menampilkan produk kecantikan berbahan lokal Kalimantan, termasuk lulur Kajawari Scrub, masker organik Cenaya Beauty, dan body lotion herbal, saat ditemui di booth halaman Rektorat UPR, Sabtu (15/11/2025).(TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI)

 

Ringkasan Berita:
  • Sejumlah mahasiswa Kimia Universitas Palangka Raya menampilkan hasil karya  produk mereka kegiatan Dies natalis UPR, Sabtu (15/11/2025) di halaman rektorat.
  • Para mahasiswa jurusan Kimia ini memanfaatkan kesempatan itu untuk menampilkan berbagai produk unggulan, seperti lulur Kajawari Scrub, masker organik Cenaya Beauty, dan body lotion herbal.
  • Produk seluruhnya dikembangkan dari bahan lokal Kalimantan, antara lain daun jalukap, daun taya, daun kajajirak, daun nilam, akar wangi, dan tepung beras.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Produk kecantikan berbahan dasar alam Kalimantan karya mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Matimatika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Palangka Raya (UPR) menarik perhatian pengunjung dalam acara Jalan Sehat, bagian dari Dies Natalis ke-62 UPR, di halaman Rektorat, Sabtu (15/11/2025).

Sejumlah mahasiswa Kimia memanfaatkan kesempatan itu untuk menampilkan berbagai produk unggulan, seperti lulur Kajawari Scrub, masker organik Cenaya Beauty, dan body lotion herbal, yang seluruhnya dikembangkan dari bahan lokal Kalimantan, antara lain daun jalukap, daun taya, daun kajajirak, daun nilam, akar wangi, dan tepung beras.

“Sebelum dijual dan dibawa ke pameran ini, semua produk kami uji dulu ke diri sendiri dan teman-teman terdekat. Kami bahkan sempat open PO kecil untuk melihat respon pasar,” ujar Ficka, salah satu mahasiswa Program Studi Kimia angkatan 2024.

Produk-produk kecantikan ini diproduksi bermula dari salah satu mata kuliah, yaitu kewirausahaan.

Lulur Kajawari Scrub dibuat dari campuran beras, daun kajajirak, daun nilam, daun pisi, akar wangi, kulit batang buah langsat, dan tepung beras, yang dikembangkan untuk melembutkan dan melembapkan kulit secara alami.


Baca Selengkapnya

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved