DPRD Kalteng
Jelang Natal dan Tahun Baru 2026, DPRD Kalteng Sorot Potensi Kenaikan Harga dan Barang Kedaluwarsa
Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, potensi kenaikan harga kebutuhan pokok kembali menjadi perhatian DPRD Kalimantan Tengah.
Penulis: Muhammad Iqbal Zulkarnain | Editor: Nia Kurniawan
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, potensi kenaikan harga kebutuhan pokok kembali menjadi perhatian DPRD Kalimantan Tengah.
Selain soal harga, pengawasan terhadap barang kedaluwarsa juga dianggap penting mengingat aktivitas belanja masyarakat akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan.
Baca juga: Hasil Reses DPRD Kalteng: Purdiono Serap Aspirasi soal Infrastruktur di Tiga Desa Bartim
Wakil Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Sudarsono menjelaskan, pergerakan harga umumnya berkaitan erat dengan kondisi pasokan dan lonjakan permintaan.
“Kenaikan harga itu biasanya selalu dimulai karena pasokan barang yang kurang. Atau sebaliknya dipicu juga oleh konsumsi yang meningkat,” ujarnya saat dihubungi via aplikasi pesan daring, Minggu (9/11/2025).
Ia menambahkan bahwa faktor cuaca kerap berdampak pada kelancaran suplai, terutama saat memasuki pergantian musim.
“Makanya pada saat pergantian musim yang memicu curah hujan berlebih atau sangat minim, tentu berakibat pasokan barang menurun,” jelasnya.
Situasi serupa, lanjut Sudarsono, biasanya terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan.
“Demikian juga menjelang hari-hari besar, misalnya Natal dan Tahun Baru. Apalagi bulan Ramadan dan Hari Raya, pasti kebutuhan meningkat,” katanya.
Untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan ketersediaan barang tetap aman, ia menilai peran pemerintah daerah sangat diperlukan.
“Oleh sebab itu pemerintah perlu hadir untuk antisipasi. Bisa dalam bentuk intervensi yaitu mengadakan pasar penyeimbang dan lain-lain,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sudarsono yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalteng berharap langkah antisipatif pemerintah dapat dilakukan lebih awal agar gejolak harga dan peredaran barang tidak layak edar dapat ditekan.
(Tribunkalteng.com)
| Hasil Reses DPRD Kalteng: Purdiono Serap Aspirasi soal Infrastruktur di Tiga Desa Bartim |
|
|---|
| Diduga Harga Anjlok, Petani Cabai di Kapuas Buang Hasil Panen, Anggota DPRD Kalteng Angkat Bicara |
|
|---|
| Digitalisasi PAD Belum Efektif, Penerapan Sistem Pembayaran Online di Samsat Kalteng Disorot |
|
|---|
| DPRD Kalteng Desak Pengawasan Ketat Sekolah Rakyat Kotim, Vendor Diminta Lebih Profesional |
|
|---|
| Evaluasi Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Kalteng Suarakan Keresahan Depan Kantor DPRD Kalteng |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.