Bupati Kotim Tancap Gas, Targetkan Penanganan Sampah Rampung September 2025

DLH juga mengatur ulang jadwal buang sampah oleh masyarakat, yakni pukul 04.00 hingga 15.00 WIB. 

Penyesuaian ini dilakukan agar armada pengangkutan dapat bekerja lebih optimal dan depo sampah tidak kembali menumpuk.

“Kami sekarang menggunakan delapan armada setiap hari, dan juga mengandalkan bantuan alat berat dari dinas teknis lain. Selain itu, masyarakat juga kami dorong untuk tertib jam buang sampah,” jelasnya.

Salah satu kendala yang coba ditangani adalah pola buang sampah yang tidak beraturan, termasuk dari pihak ketiga seperti pengguna kendaraan pengangkut sampah non-formal (tossa). 

DLH meminta agar semua pihak menjaga depo dengan tertib, karena saat ini belum ada rencana pembangunan depo baru.

Marjuki mencatat, volume sampah yang diangkut dari tujuh depo yang ada mengalami penurunan signifikan. 

Jika sebelumnya mencapai 30 rit lebih per hari, kini hanya sekitar 16 rit, menandakan peningkatan efektivitas penanganan.

“Pengangkutan jadi lebih cepat, sampah tidak lagi menumpuk berhari-hari. Kecepatan angkut meningkat 50 persen. Ini menunjukkan kerja keras semua pihak mulai membuahkan hasil,” ucapnya.

Ia menegaskan, dukungan Bupati sangat penting dalam memastikan semua sektor bergerak. 

Dengan tambahan dua alat berat lagi dan kolam penampungan lindi yang akan diaktifkan, pihaknya optimis persoalan sampah bisa tertangani sebelum batas waktu berakhir.

“InsyaAllah, Oktober nanti kita sudah bebas dari teguran. Ini bukan sekadar proyek jangka pendek, tapi langkah awal menuju sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan berkelanjutan,” pungkas Marjuki.