Berita Kotim Kalteng

3 Rumah Semi Permanen di Desa Tumbang Sangai Kotim Kalteng Hangus Diamuk Si Jago Merah

Tiga rumah tak bersisa usai si jago merah berkobar Desa Tumbang Sangia, Kecamatan Telaga Antang, Kotim, aparat masih selidiki penyebab kebakaran

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
DOKUMENTASI WARGA UNTUK TRIBUN KALTENG
API BERKOBAR - Tiga buah rumah hangus terbakar saat malam hari di Desa Tumbang Sangai, Telaga Antang, Kotawaringin Timur, Kamis (13/3/2025) malam. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Tiga rumah tak bersisa usai si jago merah berkobar Desa Tumbang Sangia, Kecamatan Telaga Antang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (13/3/2025) malam.

Diketahui sebanyak tiga rumah tersebut ditinggali oleh warga bernama Hojmansyah, Suriansyah, dan Fransiakus Tia.

Hal tersebut dibenarkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kotawaringin Timur, Ati Maraahini.

“Telah terjadi kebakaran sebanyak tiga buah rumah sekira pukul 20.00 WIB di Deaa Tumbang Sangai, Kecamatan Telaga Antang,” jelasnya, Jumat (14/3/2025).

Kobaran api menghanguskan tiga buah bangunan yang terbakar merupakan rumah semi permanen berbahan kayu.

Selain itu, terdapat banyak barang mudah terbakar yang menyebabkan api dengan cepat menjalar dan menghanguskan bangunan rumah.

Plt Kepala Disdamkarmat pun belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran pada tiga unit rumah tersebut.

“Kita mendapatkan laporan dari Sekretaris Camat Telaga Antang, yang mana sebanyak tiga kepala keluarga terdampak akibat kebakaran tersebut,” jelas Ati.

Api berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran dari Unit Damkar PT KMB dan unit Damkar dari PT Task II.

Baca juga: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Ucapkan Selamat Pelantikan Bupati dan Wabup Kotim 2025-2030

Baca juga: Petugas Padamkan Kebakaran Gudang Akibat Korsleting Listrik Selama 8 Jam, Kerugian Capai Rp 15 M

Plt Kepala Disdamkarmat mengatakan, tak ada korban jiwa pada persitiwa kebakaran tersebut, namun tiga kepala keluarga harus mengungsi.

“Kalau korban jiwa tidak ada, namun para korban untuk sementara tinggal di tempat saudara atau kerabat terdekat,” tutup Ati Maraahini.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved