Berita Palangkaraya
10 Tahun Jadi Tukang Sapu di Taman Pasuk Kameloh, Ian: Temukan Alat Kontrasepsi hingga Tusuk Sate
Kisah Ian tukang sapu di Taman Pasuk Kameloh Palangkaraya mengaku suka duka dalam bekerja mulai dari temukan alat kontrasepsi hingga ribet tusuk sate
Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Setiap pagi, Ian petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Palangka Raya, menjalankan tugasnya sebagai tukang sapu menjaga kebersihan Taman Pasuk Kameloh di Jalan S Parman Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dia bersama dua rekannya menyapu sampah, merapikan tanaman, dan memastikan taman tetap nyaman untuk pengunjung.
Pria bertubuh tinggi tersebut menceritakan sudah 10 tahun jadi tukang sapu di Taman Pasuk Kameloh.
Dalam rutinitas yang dijalaninya, sampah plastik menjadi yang paling sering ia temui, tetapi yang paling menyulitkan adalah tusuk sate.
"Kalau yang buang sampah sembarangan itu sebagian lah, ada yang sadar, ada juga yang enggak. Tapi yang paling sering bikin kami repot itu tusuk sate, banyak banget," katanya saat diwawancarai, Selasa (11/3/2025) pagi.
Ungkap Ian, pada bulan Ramadan jam kerjanya sedikit berubah. Jika biasanya ia bekerja dari pukul 06.00 hingga 11.30 WIB, selama Ramadan ia mulai sedikit lebih siang, sekitar 06.15 hingga 09.30 WIB.
Pengunjung taman juga cenderung lebih sedikit jika hujan turun, sehingga sampah yang harus dibersihkan lebih ringan dibandingkan hari biasa.
Selama bekerja sebagai petugas kebersihan, Ian pernah menemukan berbagai jenis sampah yang tidak terduga, seperti alat kontrasepsi atau lainnya.
"Kalau yang aneh-aneh, pernah nemu kondom," katanya. Meski begitu, ia tetap menjalankan tugasnya dengan telaten, meskipun selama ini belum pernah mendapat apresiasi dari masyarakat atau pemerintah.
Baca juga: Ternyata Ini Penyebab Taman Tugu Soekarno Sepi Pengunjung dari Pasuk Kameloh di Palangkaraya
Baca juga: Rusa di Taman Pasuk Kameloh Palangkaraya Jadi Daya Tarik Baru, Pengunjung Beri Dukungan dan Masukan
Ian berharap pengunjung taman semakin sadar untuk menjaga kebersihan. "Sebenarnya di taman sudah ada tempat sampah. Tinggal kesadarannya saja, kalau bisa dibuang di tempatnya, kan enak," ujarnya.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.