Berita Palangkaraya

Ternyata Ini Penyebab Taman Tugu Soekarno Sepi Pengunjung dari Pasuk Kameloh di Palangkaraya

Taman Tugu Soekarno sepi pengunjung dibandingkan Taman Pasuk Kameloh yang selalu ramai. ternyata karena minim penerangan dan sarana lainnya

Penulis: Rizky Akbar Jalaluddin | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Rizky Akbar
Suasana Taman Tugu Soekarno yang tampak sepi pengunjung terlebih siang ataupun sore hari, berbeda dari Taman Pasuk Kameloh yang berada persis di sebelah taman ini, Jumat (25/10/2024). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Terlihat Monumen Tugu Soekarno di Jalan S Parman, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, suasana tampak tenang dan menyenangkan berada di kawasan tersebut.

Ditambah pepohonan juga tempat duduk, berbentuk tribun serta beberapa bunga di taman menambah indah pemandangan tersebut, tapi sayangnya pengunjung yang datang terlihat sunyi dibanding taman di sebelahnya Taman Pasuk Kameloh yang selalu ramai.

Kawasan tersebut menyatu dengan Jembatan Kahayan yang merupakan ikon Kota Palangka Raya, jarak dari Bundaran Besar Palangkaraya pada taman tersebut sekitar 1,3 kilometer.

"Iya di Taman Tugu Soekarno memang sepi baik waktu pagi maupun malam hari, kalau sore sekitar jam 4, ya ada beberapa orang saja yang datang itupun cuma ikut berteduh di bawah pohon taman tersebut," ucap juru parkir di lokasi itu Jihan (53), Jumat (25/10/2024).

Terlihat ada beberapa orang yang datang masuk ke samping belakang Taman Tugu Soekarno hanya sekedar memarkir motor mereka untuk pergi ke Taman Pasuk Kameloh.

"Sunyi kalau di Taman Tugu Soekarno, tidak seperti di Taman Pasuk Kameloh yang selalu ramai, karena lebih terang juga bersih," ucap penjaga warung berada dekat taman Jitoh (43).

Jitoh menerangkan, penyebab Taman Tugu Soekarno adalah dari segi penerangan yang terlihat kurang terang atau gelap, juga pohonnya yang rimbun sehingga menimbulkan banyak dedaunan serta beberapa ranting kecil bertebaran di taman tersebut.

"Sebaiknya di Taman Tugu Soekarno diberi cctv dan penjagaan oleh satpam, agar lampu-lampu di sini aman tidak dirusak atau hilang diambil maling, bahkan dulu pernah lampu di Taman Tugu Soekarno serta keran penyemprot di air mancur tersebut juga pernah hilang diambil ," ujar Jitoh.

Dirinya juga membenarkan, keadaan di Taman Tugu Soekarno tersebut memang kerap terjadi pengrusakan pada lampu yang kabelnya digunting, bahkan pernah juga bola lampunya hilang diambil maling.

Hal senada diungkapkan Jarkasi pemilik warung di Taman Tugu Soekarno yang hampir 3 tahun berjualan.

Dia mengatakan, selain lampu pada malam hari agar diganti dengan yang lebih terang biar orang ditaman ini nyaman dan bisa santai.

Ia juga berharap, petugas kebersihan agar bisa ditambah 2 atau 3 orang lagi, karena pohon di samping tugu taman ini sangat rimbun, banyak sekali daun yang berguguran, begitupun juga tempat sampah agar ditambah lagi, supaya orang mudah untuk membuang sampah. 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved