Berita Kotim

Kepala BPBD Sebut Kotim Berpotensi Karhutla dan Bencana Banjir Terjadi Bersamaan Tahun Ini

Wilayah Kabupaten Kotim berpotensi terjadi karhula dan banjir diwaktu bersamaan di tahun ini. Hal itu diungkapkan Kalaksa BPBD Kotim Multazam

Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
Dok Tribunkalteng.com
Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berpotensi terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan bencana banjir secara bersamaan, Rabu (5/6/2024).

Hal tersebut berdasarkan data milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur.

Kabupaten Kotawaringin Timur pada wilayah Utara terjadi hujan sepanjang musim, sedangkan wilayah Tengah dan Selatan terjadi kemarau.

Hal tersebut tentunya meningkatkan potensi terjadinya dua bencana alam secara bersamaan.

“Adanya potensi terjadi dua bencana alam secara bersamaan, tentu keduanya telah kami alami dan tanggulangi,” ujar Kalaksa BPBD Kotim Multazam.

Kalaksa BPBD Kotim menjelaskan jika terjadi secara bersamaan, tentu akan dilakukan penanganan ekstra.

“Tentu kami akan menggunakan sumber daya yang ada di Kotim, jadi kalau BPBD kewalahan, kami akan meminta bantuan pihak terkait lainnya,” ujarnya.

Tentunya agar dapat melakukan bantuan pada situasi penanganan penanggulangan bencana alam.

“Hal tersebut telah dan sering kami lakukan pada 2022, yang mana dua status tanggap darurat bencana terjadi secara bersamaan,” ujarnya.

Multazam berharap, masyarakat dapat berharmonisasi dengan bencana alam dan mengerti bahaya dari bencana itu sendiri.

Kalaksa BPBD Kotim pun memberikan imbauan agar tidak terjadi dua bencana secara bersamaan karena merugikan diri sendiri dan banyak orang.

“Jangan membuka lahan dengan cara dibakar, memang lebih murah dan mudah, namun resiko besar akan dirasakan oleh lingkungan sekitarnya,” imbau Multazam.

Selain itu, sebagai masyarakat yang mencintai daerahnya, tentu harus bersama-sama menjaga kelestarian alam.

“Pada Mei 2024 tidak banyak muncul titik panas, namun pada April 2024 terdapat beberapa titik panas dan terus kami pantau,” jelasnya.

Baca juga: Dinkes Kotim Siagakan Nakes, Tangani Masyarakat Menderita Sakit Akibat Terdampak Banjir

Baca juga: Karhutla di Kotim Sporadis, Bupati Kotim Halikinnor Usulkan Teknologi Modifikasi Cuaca Hujan Buatan 

Baca juga: ISPU Palangkaraya Tidak Sehat, Kabut Asap Dampak Karhutla Diduga Kiriman dari Kabupaten Pulang Pisau

Pasalnya masyarakat pun cukup paham terkait perubahan cuaca, jika siang panas maka sore harinya akan turun hujan.

Namun pihaknya berharap kondisi seperti itu tidak menjadi kesempatan untuk masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar.

Semakin lahan terlantar, maka akan semakin tinggi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Terjadinya dua bencana secara bersamaan mungkin terjadi, karena bencana tidak pernah memberi kabar,” tutup Multazam. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved