Mengamuk Saat Rapat Pleno Penghitungan Suara PPK, Caleg Partai Gerindra Iwan Obo Aktif Berorganisasi

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Calon Legislatif (Caleg) Dapil Kota Palangkaraya atau Caleg Partai Gerindra Iwan Obo mengungkapkan kemarahannya akibat dukungan suaranya hilang hingga 400, pada Kamis (29/2/2024) dini hari.

Dukungan suara hilang  tersebut saat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) melakukan rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara.

Caleg Partai Gerindra untuk DPRD Kota Palangkaraya tersebut bernama Setiawan atau biasa lebih dikenal dengan nama panggilannya Iwan Obo.

Iwan Obo merupakan pria lahir di Tumbang Jelemu Kajuei, Kabupaten Gunung, Kalimantan Tengah, pada 10 Maret 1990.

Dirinya pun bahkan mengikuti banyak sekali organisasi baik saat masih pelajar hingga menjadi mahasiswa.

Iwan Obo saat masih mengenyam pendidikan setara Sekolah Menengah Atas (SMA), pernah menjadi Ketua Osis SMKAN 3 Palangkaraya.

Namun jiwa sosial dan berorganisasinya tak berhenti sampai disitu, Iwan Obo sangat aktif saat menjadi mahasiswa di Universitas Palangka Raya atau UPR.

Iwan pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Palangka Raya
2010-2011 dan Anggota Senat Mahasiswa FT UPR 2009-2010.

Dirinya bahkan pernah menjadi Ketua PSAK Fakultas Teknik 2011-2012, tak hanya itu saja, Iwan Obo pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UPR 2012-2013.

Bahkan Setiawan pernah menjabat Ketua Umum HIPMI PT 2014-2018 dan anggota GMKI Kota Palangkaraya.

Setiawan juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPD KNPI Kota Palangkaraya 2014-2016, Wakil Ketua Umum Persekutuan Pemuda Dayak 2010-2019c, serta Wakil Sekretaris HIPMI Kota Palangkaraya 2017.

Sebelum menjadi Caleg Partai Gerindra Dapil Palangkaraya 1, meliputi daerah Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rakumpit, Iwan Obo pernah menjadi Caleg dari Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) DPD Kota Palangkaraya.

Setiawam pada organisasi politik pernah menjabat senagai Wakil Ketua DPD NasDem Kota Palangkaraya 2014, Ketua Harian Liga Mahasiswa NasDem Kalteng 2017, dan PJS Sekretaris DPD NasDem Barito Timur pada 2018.

Namanya menjadi perbincangan publik usai videonya mengamuk akibat tak terima suaranya yang semula tercatat 800 lebih berkurang menjadi 496 suara.

“Saya menduga bahwa di tubuh Partai Gerindra tidak netral, kenyataannya saksi adalah istri dari salah seorang caleg partai,” jelasnya.