Berita Palangkaraya
Pemprov Bekali Generasi Muda Kalteng Tentang Agama dan Pengetahuan Dampak Pernikahan Dini
Generasi muda Kalteng diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi insan tangguh, harus dibekali dengan agama dan dampak pernikahan dini
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Generasi muda Kalteng diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi insan yang tangguh, dan kuat serta dapat melanjutkan pembangunan bangsa dan daerah ke depan.
Sehingga sejak dini wajib untuk mengetahui akan ajaran agama yang benar serta pengetahuan akan dampak pernikahan dini.
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng, Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Suhaemi dalam kegiatan pembinaan pemuda remaja antar agama Provinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini digelar di Aula Eka Hapakat, Kantor Gubernur Kalteng, Jalan RTA Milono Palangkaraya, Rabu (7/2/2024).
Baca juga: Sekda Kapuas Septedy Sebut Karang Taruna untuk Generasi Muda Kembangkan Kemampuan Diri
Baca juga: HM Nafiah Ibnor Ajak Generasi Muda di Kapuas Bentengi Diri dari Bahaya Narkoba
Menurutnya, generasi muda mesti memiliki kecerdasan sosial serta intelektual, kemampuan mengaktualisasi diri melalui interaksi sosial, kemampuan membina hubungan timbal balik, demokratis, dan memiliki wawasan kebangsaaan.
“Serta olah pikir guna memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, insan intelektual yang kritis, kreatif, inovatif dan imajinatif," sebutnya.
Suhaemi mengungkapkan, pemuda juga harus memiliki kecerdasan beraktualisasi melalui olahraga atau fisik, untuk memperoleh beragam keterampilan hidup guna menopang masa depan sehinga mampumandiri.
Ia juga berharap melalui kegiatan ini, dapat membawa dampak positif bagi generasi muda milenial Kalimantan Tengah.
Saat ditemui awak media, Suhaemi menyampaikan, kegiatan ini menyasar para remaja dengan harapan meningkatkan kesadaran, terutama membentuk imanan, dan ketakwaan.
Kemudian, diharapkan juga melalui kegiatan ini peserta dapat memiliki gambaran terkait usia perkawinan yang pas untuk mereka.
“Jangan sampai nanti ada pernikahan dini, jadi mereka akan diberi bekal pengetahuan, wawasan bagaimana seandainya mereka menikah pada usia yang sehat,” jelasnya.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Aksi Massa Soroti Pernikahan Dini Kalteng Urutan Dua se Indonesia
Baca juga: Kadin Kalteng Goes To School, Sebarkan Semangat Wirausaha ke Generasi Muda di Bumi Tambun Bungai
Ia juga menyebut, sehingga tidak terjadi lagi pernikahan di usia dini.
Kemudian kegiatan ini juga sebagai sarana membekali peserta, terkait ilmu pengetahuan keagamaan.
Suhaemi juga menyebut, hal ini juga berkaitan dengan upaya penurunan stunting di Kalimantan Tengah.
“Dengan remaja yang mereka diberi pengetahuan, bagaimana usia pernikahan agar tidak pernikahan dini, itu nanti bagian reproduksi sehat, bagian pola hidup sehat, kan termasuk mengatur usia perkawinan, melahirkan, gizi dan sebagainya itu akhirnya ke stunting juga,” pungkasnya. (*)
| Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
|
|---|
| Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
|
|---|
| Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
|
|---|
| Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
|
|---|
| Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.