Berita Palangkaraya
Dampak Banjir, Distribusi Barang dan Jasa Terganggu, Harga Sembako di Kabupaten Murung Raya Naik
Pemprov Kalteng turut hadir dalam rapat koordinasi inflasi bersama Menteri Dalam Negeri, Senin (29/1/2024).
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah atau Pemprov Kalteng turut hadir dalam rapat koordinasi inflasi bersama Menteri Dalam Negeri, Senin (29/1/2024).
Kegiatan ini digelar secara daring, dan diikuti oleh Pemprov Kalteng di Ruang Rapat Bajakah, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Jalan RTA Milono, Palangkaraya.
Kegiatan rapat koordinasi inflasi tersebut dihadiri Staf Ahli Gubernur Kalteng, Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko.
Saat ditemui oleh awak media, Yuas Elko menyampaikan, inflasi Kalteng pada minggu ke 4 Januari 2024 terjadi minus 0,60 persen.
Baca juga: Kunker ke Kotim, Wagub Kalteng H Edy Pratowo Memantau Pasar Penyeimbang untuk Tekan Inflasi
Baca juga: Pasar Penyeimbang dan Operasi Pasar,Upaya Pemko Palangkaraya Jaga Inflasi 2024 Stabil dan Terkendali
Baca juga: Jelang Nataru 2024, BPS Kotim Rilis Inflasi Stabil Namun Perlu Jadi Perhatian Lima Komoditas Pangan
Jika digabungkan secara nasional inflasi di Kalteng masih tergolong rendah, yakni berada pada angka 2,61 persen.
Kemudian ia menambahkan, yang terlihat indeks perkembangan harga tertinggi di Kalteng berada di Murung Raya, yakni 2,04 persen, pada komoditas daging ayam ras, cabai merah dan bawang merah.
"Mungkin pengaruh cuaca di musim penghujan yaitu banjir sampai ke Barito Utara, Barito Selatan. Jadi salah satu penyebabnya juga cuaca" jelasnya
Kemudian ia menambahkan, selain cuaca adanya genangan air dibeberapa titik jalan, juga mengganggu pendistribusian barang dan jasa.
Ia menyebut, distribusi dari arah penghubung kabupaten, misalnya Barito Utara ke Murung Raya, Gunung Mas ke Murung Raya juga terganggu.
Terganggunya jalur distribusi menyebabkan barang terlambat datang ke tempat yang dituju hingga menyebabkan kelangkaan.
"Perihal stok, kalau kita lihat untuk beras cukup 5.389 ton. Kalau kebutuhan lainnya di pasar masih cukup. Kemudian juga bawang merah bawang putih, cabai rawit cabai merah, telur ayam ras dan daging ayam ras stoknya berfluktuasi" sebutnya.
Yuas menambahkan, pasar penyeimbang juga telah dilaksanakan di Kabupaten Kotawaringin Timur, dan kini pihaknya juga telah menjalankan di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
"Berikutnya dapat dilakukan ke arah Murung Raya, mungkin Barito Utara dan Selatan juga. Walaupun bantuan sosial sudah disalurkan di sana tapi pasar penyeimbang tetap dilaksanakan secara berkelanjutan," jelas Yuas
Kemudian ia menyebut, terdapat gerai TPID di Kota Palangkaraya, yang aktif beroperasi di beberapa toko untuk melakukan penyeimbangan harga.
Harga yang ditetapkanpun, merupakan harga standar dari Bulog.
Ia berharap sesuai dengan arahan Presiden, Mendagri, dan Gubernur kepada Kabupaten/Kota untuk melakukan langkah penanganan inflasi.
Ia menambahkan, sinergitas satgas pangan, TPID, dan Pemerintah Kabupaten/Kota juga sangat diperlukan dalam hal ini. (*)
| Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
|
|---|
| Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
|
|---|
| Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
|
|---|
| Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
|
|---|
| Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.