Berita Palangkaraya

Pasar Penyeimbang dan Operasi Pasar,Upaya Pemko Palangkaraya Jaga Inflasi 2024 Stabil dan Terkendali

Angka inflasi akhir 2023 untuk Kota Palangkaraya berada pada angka 2,64, secara nasional, sehingga menempatkan Palangkaraya berada di urutan ke-14.

Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Anita Widyaningsih
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangkaraya, Aratuni Djaban, saat ditemui tribunkalteng.com, Selasa (9/1/2024). Dia mengatakan, dalam menjaga agar angk inflasi Kota Palangkaraya stabil dan terkendali dengan menggelar Operasi Pasar dan Pasar Penyeimbang. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Angka inflasi akhir 2023 untuk Kota Palangkaraya berada pada angka 2,64, secara nasional, sehingga menempatkan Palangkaraya berada di urutan ke-14.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangkaraya, Aratuni Djaban mengatakan hal tersebut, kepada Tribunkalteng.com, Selasa (9/1/2024).

Dia menyampaikan, angka inflasi 2,64 Kota Palangkaraya tersebut merupakan catatan year to year, namun dalam year to date tercatat pada angka 0,31, sedangkan secara nasional berada pada angka 0,40.

Aratuni menambahkan, secara umum inflasi di Kota Palangkaraya sangat terjaga.

Baca juga: Jaga Inflasi Jelang Tahun Baru 2024, Pemprov Kalteng Gelar Pasar Penyeimbang di Palangkaraya

Baca juga: Kalteng Masuk 10 Besar Inflasi Terendah, Jelang Nataru Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Tinggi

Baca juga: Jelang Nataru 2024,  BPS Kotim Rilis Inflasi Stabil Namun Perlu Jadi Perhatian Lima Komoditas Pangan

Untuk menjaga kestabilan ini, Aratuni menyebut Pemko Palangkaraya berupaya menjaga terjadinya kenaikan harga, dengan menyelenggarakan pasar penyeimbang, dan operasi pasar.

“Pasar penyeimbang ini kita berupaya untuk menjual bahan komoditi-komoditi, yang rawan inflasi itu dengan subsidi dari pemerintah,” jelasnya.

Pihaknya berharap, dengan dilakukannya upaya ini harga pasar dapat terkendali, pasokan dapat tersedia, dan distribusi berjalan dengan normal.

Kemudian Aratuni menambahkan, beberapa upaya yang dilakukan oleh tim pengendali inflasi di Kota Palangkaraya, di antaranya penyelenggaraan pasar murah yang disubsidi pemerintah, dan ditujukan untuk pengendalian harga.

Selanjutnya, memastikan distribusi aman, sehingga pemerintah kota telah memberikan subsidi distribusi angkutan.

Selanjutnya, pihaknya bersama dengan bulog membuka gerai TPID, kemudian dalam hal beras ini pihaknya juga bekerjasama dengan pihak Kabupaten lain seperti Kapuas dan Pulang Pisau.

“Bawang merah itu kita dari Jawa Timur, kemudian untuk cabai merah, cabai rawit kita dengan Hulu Sungai Selatan kalau tidak salah,” jelasnya.

Ia menambahkan, memperhatikan dari evaluasi overview yang disampaikan oleh Badan Statistik Kota Palangkaraya, masih terkendali.

Ia berharap pada 2024 yang di mulai dari Januari saat ini,  pihaknya terus berupaya agar inflasi dapat terkendali.

“yang penting kita melakukan empat langkah itu tadi, karena kita bukan daerah penghasil. Jadi kita harus bekerjasama dengan daerah-daerah lain,” pungkasnya.

Ia menambahkan, pihaknya ingin pelayanan publik pemkot tekhusus untuk inflasi dapat benar-benar dijaga.

“Karena ini lima dari reformasi birokrasi tematik kita, yang pertama penurunan kemiskinan ekstrem, kedua adalah stunting, ketiga inflasi, ke empat Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri  (P3DN), dan yang ke lima kemudahan berusaha,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved