Berita Kalteng

Kalteng Masuk 10 Besar Inflasi Terendah, Jelang Nataru Harga Daging Sapi dan Ayam Potong Tinggi

Jelang Nataru 2024, harga kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan seperti gading sapi dan daging ayam.

|
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Anita Widyaningsih
Suasana rapat inflasi di ikuti Pemprov Kalteng bersama Kementrian Dalam Negeri, Rabu (27/12/2023). Pemprov Kalteng bersama kementerian dalam negeri menggelar kegiatan rapat koordinasi terkait inflasi tersebut, Rabu (27/12/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Jelang Nataru 2024 harga kebutuhan bahan pokok mengalami kenaikan seperti daging sapi dan ayam potong.

Pemprov Kalteng bersama kementerian dalam negeri menggelar kegiatan rapat koordinasi bersama Kementerian Dalam Negeri, Rabu (27/12/2023).

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh Pemprov Kalteng di Ruang Bajakah, Kantor Gubernur  Jalan RTA. Milono, Palangkaraya.

Dalam rapat inflasi tersebut Kalimantan Tengah beradap ada urutan ke 8 dari 10 besar Provinsi dengan inflasi terendah.

Baca juga: Wisata Kalteng, Libur Nataru 2024 Pantai Ujung Pandaran Jadi Incaran Warga, Ini Imbauan Bupati Kotim

Baca juga: Libur Nataru 2024, Lebih 2000 Penumpang Turun di Pelabuhan Sampit dari Surabaya dan Semarang

Baca juga: Libur Nataru 2024, Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya Siapkan Posko Keamanan Bagi Penumpang

Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko mengatakan,  Inflasi Kalteng saat ini masih terkendali.

Hal tersebut tidak lepas dari keberhasilan Gubernur Kalteng, H Sugianto Sabran yang telah mengintruksi TPID maupun Satgas Pangan menekan insflasi sesuai dengan intruksi Presiden.

Kemudian ia menambahkan stok pangan Kalteng, masih aman hingga Januari 2024 mendatang.

"Memang harga yang lumayan naik itu daging sapi yaitu, 165 ribu perkilo. Hal ini disebabkan karena kebutuhan yang cukup banyak menjelang natal, kemudian daging ayam 53 ribu perkilo," jelasnya.

Kemudian ia menambahkan, pihaknya bersama stakeholder terkait akan terus melakukan berbagai upaya, untuk menakan inflasi di Kalimantan Tengah.

Ia juga menyebut inflasi yang rendah di sebuah wilayah adalah keberhasilan wilayah tersebut untuk mensejahterakan masyarakatnya.

"Jika inflasi rendah maka masyarakat bisa dengan mudah untuk memenuhi kebutuhannya dengan harga terjangkau, kemudian barang juga tidak langka akhirnya stok tersedia," pungkas Yuas. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved