Wisata Kalteng, Libur Nataru 2024 Pantai Ujung Pandaran Jadi Incaran Warga, Ini Imbauan Bupati Kotim

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Wisata Kotim. Pantai Ujung Pandaran merupakan salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Kotawaringin Timur .

Saat libur tahun Baru 2024, Pantai Ujung Pandaran selalu menjadi pilihan favorit warga Sampit dan kabupaten sekitarnya.

Tak jarang pengunjung dari luar Sampit, seperti Palangkaraya, Katingan juga memilih berlibur di Pantai Ujung Pandaran untuk menikmati waktu libur tahun Baru 2024..

Namun ada kebisaan buruk yang kerap dilakukan pengunjung Pantai Ujung Pandaran yang setiap tahun selalu terulang.

Baca juga: Bupati Kotim H Halikinnor Ajak Para Investor Turut Ramaikan Usaha Wisata Kuliner Kotim

Baca juga: Wisata Palangkaraya, 2000 Wisatawan Kunjungi Objek Wisata Air Hitam Sebangau Saat Libur Natal 2023

Baca juga: Mengisi Libur Nataru 2024,Wisata Desa Wisata Sei Gohong Ada Pulau Pra Pelepasliaran Orangutan

Banyaknya pengunjung juga dibarengi dengan sampah yang berserakan baik sampah yang ditinggalkan pengunjung maupun yang terbawa gelombang laut.

Terbaru sempat viral di media sosial sampah yang menumpuk di area Ujung Pandaran.

"Sampah berserakan selalu terjadi setiap tahun, sudah seperti event tahunan," ungkap salah satu warga Sampit.

Menanggapi hal ini Bupati Kotim H Halikinnor mengingatkan masyarakat tentang kesadaran untuk menjaga kebersihan.

"Mungkin fasilitas tempat sampah saat ini masih kurang tapi Kami mengharapkan kesadaran masyarakat agar menjaga kebersihan," ungkap Halikinnor kepada awak media, Selasa (26/12/2023).

Halikinnor juga menegaskan di dalam mobil ada beberapa barang yang wajib ada sesuai ketentuan salah satunya adalah tempat sampah.

"Jadi masyarakat tidak sembarangan membuang sampah dari mobil ke pinggir jalan" terang Halikinnor.

Lanjutnya, Bupati Kotim akan menambah fasilitas tempat sampah di wisata Ujung Pandaran.

Dirinya menegaskan agar pengunjung Ujung Pandaran memiliki kesadaran membuang sampah pada tempatnya.

"Akan percuma disediakan tempat sampah jika masyarakat tidak memiliki kesadaran sendiri untuk membuang sampah pada tempatnya," tutup Halikinnor. (*)