RSUD Doris Sylvanus Akan Dipindahkan, Kadiskes Kalteng Suyuti Syamsul Sebut 8 Lokasi Jadi Alternatif

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya direncanakan akan dipindahkan sehingga Pemprov Kalteng masih melakukan pengkajian.

Kadiskes Kalteng Suyuti Syamsul, mengungkapkan, terkait rencana pemindahan RSUD Doris Silvanus Palangkaraya tersebut.

Suyuti Syamsul mengungkapkan,  rencana pemindahan RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya ada delapan tempat yang dijadikan alternatif pembangunan Rumah Sakit milik Pemprov Kalteng tersebut.

“Jadi kita kemarin melakukan kajian, ada delapan alternatif tempat untuk pembangunan rumah sakit, mulai dari yang ada eksisting sekarang disitu, eksisting di RSUD Doris Sylvanus. Tentu kita akan sampaikan keuntungan dan kerugiannya secara teknis,” sebutnya, saat ditemui sejumlah waratwan di Kantor Gubernur Kalteng, belum lama ini.

Baca juga: Rumah Sakit Hanau Direncanakan Agustus Tahun 2024 Diresmikan, Untuk Rujukan Wilayah Barat Kalteng

Baca juga: Desain Rencana Pembangunan Rumah Sakit Tipe A Kalteng Diserahkan Ke Kemenkes

Baca juga: RS Doris Sylvanus Palangkaraya Perdana Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka di Kalteng

Kemudian ia menambahkan, dari 8 alternatif ini akan diserahkan ke pimpinan, agar dapat dipilih berdasarkan rekomendasi yang telah disampaikan.

Ia menambahkan, dimanapun lokasinya yang terpenting adalah adanya peningkatan sarana kesehatan.

“Terus terang saja, model bangunan kayak di RSUD Doris Sylvanus itu boros tenaga, boros listrik,” jelasnya.

Padahal di era BPJS Kesehatan, Sayuti menyebut pihaknya harus efisien.

“Kalau misalnya satu proses layanan itu selama ini diselenggarakan seratus, kenapa tidak kita efisienkan lima puluh orang saja. Sehingga kita punya ruang yang disebut dengan sisa surplus anggaran yang bisa digunakan untuk mengembangkan layanan,” jelasnya.

Suyuti juga menyampaikan, hingga kini belum ada penetapan lokasi yang akan digunakan dalam pemindahan Rumah Sakit ini.

Ia menyebut dari delapan lokasi alternatif ini, dua di antaranya adalah Lingkar Luar, dan kilometer 28.
Pada 2024 ini, Suyuti menyebut akan diselesaikan desain terlebih dahulu.

“Memindahkan Rumah Sakit Eksisting itu bukan pekerjaan mudah, membangun disitupun bukan sesuatu yang mudah. Ketika kita bangun disitu pasti ada layanan yang kita hentikan, jadi tidak mudah pilihannya,” imbuhnya.

“Tapi tentu kita akan, lakukan dari berbagai kajian itu terserah nanti pimpinan, keuntungan dan kerugiannya. Nanti yang lebih kecil kerugiannya, yang lebih besar manfaatnya,” pungkasnya. (*)