Berita Palangkaraya

Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem Hingga Nol Persen, Dinsos Palangkaraya Lakukan Berbagai Strategi

Dinsos Palangkaraya, lakukan berbagai strategi hingga kemiskinan ekstrem capai nol persen.

|
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Anita Widyaningsih
Kepala Dinsos Palangkaraya, Riduan saat menanggapi pengentasan kemiskinan esktrem di Kota Cantik. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYADinsos Palangkaraya, lakukan berbagai strategi hingga kemiskinan ekstrem capai nol persen.

Upaya Dinsos Palangkaraya menurunkanya melalui pengurangan beban masyarakat setempat, agar tercipta penurunan angka kemiskinan eskstrem di 2024.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinsos Palangkaraya, Riduan, yang menyebut sesuai dengan arahan Pj Wali Kota Palangkaraya, Hera Nugrahayu, pihaknya telah melakukan berbagai strategi.

Ini di antaranya, memberikan bantuan sembako, penyediaan jaminan sosial melalui BPJS, bantuan usaha kelompok, bantuan penyandang disabilitas dan penanganan anak stunting.

Baca juga: Dinsos Palangkaraya Tampung 4 Calon Orang Tua Angkat Ingin Adopsi Bayi Dibuang di Jalan B Koetin

Baca juga: Memasuki Tahun 2024, Dinsos Kalteng Menargetkan Sebanyak Empat Program Kerja Utama

Baca juga: Aksi Tak Senonoh Pasutri Pangkalan Bun, Sang Istri Diduga Depresi Dinsos Akan Pulangkan ke Kebumen

Ia menambahkan, berdasarkan presentase, 3,44 persen masyarakat miskin di Palangkaraya, dengan rincian pada 2022 tercatat sebanyak 65.000 jumlah penduduk yang termasuk dalam kategori miskin.

Sedangkan pada 2023, tercatat sebanyak 64.000 penduduk termasuk dalam kategori ini, dan 69 penduduk dalam kategori miskin ekstrem.

Kemudian ia menambahkan, pihaknya juga bersinergi bersama lintas sektor seperti, Dinas Pendidikan, yang menangani khusus anak-anak yang orangtuanya masuk dalam kategori miskin di Kota Palangkaraya.

Selain itu pihaknya juga bersinergi dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Palangkaraya, dengan memberikan akses pelatihan kepada masyarakat miskin sehingga memiliki keterampilan dalam menunjang kemandirian.

Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin, melalui peningkatan pendapatan masyarakat.

“Pelatihan yang diberikan sesuai dengan mata pencaharian daerah masing-masing. Misal untuk warga Kameloh Baru, Kecamatan Sebangau, daerah perikanan. Pelatihan yang diberikan berupa budidaya ikan,” jelasnya.

Melalui sinergitas dan kolaborasi yang baik dari berbagai lintas sektor ini, Riduan berharap pada 2024 mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin, dan capai nol kemiskinan ekstrem.

Seperti halnya pada 2023 yang mampu mengurangi, 1000 penduduk miskin dari tahun sebelumnya.

Angka 1000 tersebut dianggap telah memiliki perubahan, dan telah dikeluarkan dalam data DTKS.

“Pada 2022 sampai dengan 2023 telah berhasil mengalami penurunan sekitar masyarakat miskin sekitar 1000 penduduk. Dan kami berharap begitu pula dengan masyarakat miskin ekstrem mampu mengalami penurunan bahkan nol persen di kota setempat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved