Viral Beruang Madu di Permukiman Kotim

Upaya Cegah Menyerang Manusia, BKSDA Pos Sampit Sosialisasikan Perilaku Beruang Madu

Tim BKSDA Pos Sampit menyosialisasikan perilaku beruang madu pada warga Jalan Ir Soekarno Baamang Tengah, Kotim, agar mencegah terjadinya korban

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
Dok TribunKalteng.com
Ilustrasi, Beruang madu yang masuk permukiman warga Baamang Tengah, Kotim. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Tim BKSDA Pos Sampit menyosialisasikan perilaku beruang madu pada warga Jalan Ir Soekarno, atau Jalan Lingkar Utara Sampit, Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kotim pada Minggu (7/1/2024).

Hal ini dilakukan usai BKSDA Pos Sampit, mendapat laporan warga terkait kemunculan beruang madu di sekitar kebun sawit milik warga.

"Warga yang tinggal di sekitar gardu induk PLN Sampit diberikan sosialisasi perilaku beruang madu untuk mencegah manusia diserang beruang madu," jelas Muriansyah pada Tribunkalteng.com, Senin (8/1/2024).

Sekira tahun 2021 pernah terjadi kasus beruang madu menyerang manusia.

Baca juga: Viral Beruang Madu Muncul Bikin Geger Warga di Baamang Kotim Kalteng, Rusak Kebun Sawit

Baca juga: Viral, Temukan Uang Dalam Kresek Rp 26 Juta, Wariman Buruh Pabrik di Boyolali Kembalikan ke Pemilik

Guna mencegah kejadian serupa BKSDA Pos Sampit melakukan berbagai upaya pencegahan satu di antaranya menjelaskan perilaku beruang madu pada warga.

Muriansyah membeberkan, satu di antara ciri kemunculan beruang madu adalah ternak warga yang mati hilang organ dalamnya.

"Bisa juga ternak mati karena diserang anjing liar tapi biasanya jika pelakunya anjing hanya tersisa bulu atau sayapnya saja," terang Muriansyah.

BKSDA Pos Sampit juga sudah memasang jaring dan perangkap sebagai upaya rescue atau penyelematan beruang madu tersebut.

Lokasi kemunculan beruang madu yang baru-baru ini dilaporkan warga tak jauh dari lokasi rescue beruang madu yang dilakukan BKSDA Pos Sampit tahun lalu.

"Mungkin sekira 500 meter dari lokasi rescue sebelumnya," ucap Muriansyah.

BKSDA Pos Sampit tidak memasang plang peringatan seperti yang dilakukan di lokasi kemunculan buaya.

"Kecil kemungkinan beruang madu berada di lokasi yang sama dalam waktu yang berbeda dengan buaya biasanya beruang madu cepat berpindah," beber Muriansyah.

Muriansyah menjelaskan beruang madu adalah binatang nokturnal atau yang lebih aktif saat malam hari.

"Beruang madu yang dilihat warga mengalami perubahan perilaku," ujarnya.

Perubahan perilaku tersebut diduga karena habitatnya yang rusak dan semakin sedikit akibat karhutla.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved