Viral Beruang Madu di Permukiman Kotim
Kepala BKSDA Pos Sampit Sebut Kemunculan Beruang Madu Bukan Pertama Kali di Wilayah Kotim
Kepapa BKSDA Pos Sampit menyebutkan kemunculan beruang madu dui wilayah Kotim bukan pertama kali terjadi, sering lantaran habitat rusak
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Baru-baru ini warga Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur atau Kotim, digegerkan kemunculan beruang madu di Jalan Ir Soekarno atau Jalan Lingkar Utara Sampit dekat gardu induk PLN Sampit.
BKSDA Pos Sampit melakukan giat observasi setelah mendapat laporan warga terkait kemunculan beruang madu.
"Saat melakukan giat obeservasi kami juga menyosialisasikan pada warga tentang perilaku beruang madu dan mengimbau agar melaporkan pada BKSDA jika beruang madu kembali muncul," ungkap Komandan BKSDA Pos Sampit kepada Tribunkalteng.com, Senin (8/1/2024).
Baca juga: Viral Aksi Nekat Remaja di Lampung Rebut Motor dari Pelaku Begal, Tak Takut Diancam Pakai Sajam
Baca juga: Viral Aksi Nekat Remaja di Lampung Rebut Motor dari Pelaku Begal, Tak Takut Diancam Pakai Sajam
Muriansyah menjelaskan, kemunculan beruang madu di daerah tersebut bukan pertama kalinya. Setiap tahun saat musim kemarau beruang madu sering terlihat di sekitar pemukiman warga.
Selain Kecamatan Baamang beruang madu juga sering terlihat muncul di Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, Cempaga, Ketapang.
"Satu di antara indikatornya adalah karena habitatnya yang mulai rusak hingga mencari makan ke daerah pemukiman warga," jelas Muriansyah.
Selain itu faktor lainnya karena kebiasaan warga setempat, membuang sampah sembarangan juga menjadi penyebab beruang tersebut muncul di sekitar pemukiman.
Ditambah lagi bau hewan ternak peliharaan warga juga mengundang beruang madu tersebut ke pemukiman warga.
Baca juga: Viral Pria Tanpa Busana Masuk ke Rumah Warga di Bekasi Ternyata ODGJ, Sempat Dikira Maling
Baca juga: BOSF Sebut Area Pelepasliaran 2.250 Orang Utan Terbakar, Ancam Kesehatan Akibat Kabut Asap Karhutla
"Secara tidak sadar perilaku wargalah yang mengundang beruang dan hewan liar lainnya muncul di sekitar pemukiman," tukas Muriansyah. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.