Berita Kotim
Objek Wisata Kotim, Tersimpan Fosil Ikan Paus Biru Panjang 25 Meter di Lantai 2 Museum Kayu Sampit
Wisata Kotim. Banyak lokasi wisata yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah salah satunya museum kayu sampit.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Wisata Kotim. Banyak lokasi wisata yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah salah satunya museum kayu sampit.
Bangunan museum kayu sampit, tidak kalah menarik dengan yang ada di Kota besar lainnya, karena sejak dulu Kotim dikenal banyak memiliki potensi kayu sehingga banyak menarik warga untuk datang.
Selain museum kayu sampit, Kabupaten Kotim juga banyak wisata lainnya seperti wisata alam, kuliner dan budaya yang bisa dikunjungi warga.
Museum Kayu Sampit merupakan satu diantara objek wisata budaya dan sejarah yang terkenal di Kota Sampit bahkan ada turis mancanegara yang berkunjung ke sini.
Museum tersebut diresmikan Bupati Kotim, Wahyudi K Anwar pada 6 Oktober 2024 berada di Jl Jend S Parman, Mentawa Baru Hulu, MB Ketapang, Sampit.
Baca juga: Wisata Kotim, Lokasi Terowongan Nur Mentaya Sampit, Dijadikan Target Untuk Spot Foto Pengunjung
Baca juga: Wisata Kalteng, Rumah Oleh-oleh Istana Jelawat Sering Jadi Tempat Belanja Wisatawan di Sampit
Baca juga: Pemenang Duta Wisata Indonesia 2023, Rebeka Putri Ingin Berkontribusi Majukan Pariwisata di Kalteng
Pengunjung dapat melihat peninggalan sejarah Kota Sampit yang kala itu berjaya dengan produksi kayunya.
Perusahaan yang terkenal saat itu adalah PT Inhutani Sampit yang beroperasi sekira tahun 1980-an yang sebelumnya merupaka perusahaan asal Belanda bernama Bruynzeel.
Masih ada alat-alat yang digunakan oleh perusahaan saat itu seperti bandsaw yang digunakan untuk memotong kayu dan loko alat transportasi untuk mengangkut kayu mirip seperti kereta.
Museum Kayu Sampit juga menyimpan relief perjuangan rakyat Mentaya Hulu Selatan yang kala itu lebih dikenal dengan sebutan Samuda.
Peristiwa tersebut dikenang sebagai peristiwa pengibaran bendera merah putih pertama di Samuda pada 29 November 1945 oleh HM Bhidawi dan kawan-kawan, saat ini juga digunakan sebagai nama stadion di Kota Sampit.
Pemandu Museum Kayu Sampit, Agustina mengatakan relief ini dipahat dari kayu jati oleh seniman asal Jepara tahun 2005.
"Baru mulai di pajang di Museum sekira tahun 2010-an," ungkap Agustina.
Hal menarik lainnya disini adalah fosil Ikan Paus Biru sepanjang 25 meter yang bisa dilihat pengunjung di lantai 2 museum kayu Sampit, Paus ini ditemukan terdampar di Pantai Ujung Pandaran dalam keaadaan masih hidup pada 23 September 2004.
Paus tersebut sempat dikembalikan lagi kelaut namun mati diduga karena sudah terlalu lama berada di tempat dangkal.
Oleh warga setempat daging dan kulitnya di ambil untuk dijadikan minyak atau obat gatal.
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.