Berita Palangkaraya
Hampir Sepekan Tak Hujan, Kabut Asap Kembali Selimuti Palangkaraya, 641 Karhutla Terjadi Selama 2023
ISPU net Kota Palangkaraya menunjukan kualitas udara tak sehat, dan kabut asal kembali muncul lantaran tak ada hujan hampir sepekan ini
Penulis: Pangkan B | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), kembali menunjukan kualitas udara di Kota Palangkaraya tidak sehat, Selasa (31/10/2023).
Hal tersebut dikarenakan kembalinya kabut asap menyelimuti Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah saat ini. Dikarenakan hampir sepekan tak diguyur hujan.
Diketahui bahwa ISPU Net menunjukan partikulat atau PM 2,5 pada angka 130 yang artinya kualitas udara tidak sehat di Kota Palangkaraya pada pukul 11.00 WIB.
Kemudian PM 10 berada pada angka 69 kualitas udara sangat tidak sehat, diikuti Karbon Monoksida (CO) pada angka 31 yang menunjukan tidak sehat.
Sedangkan Nitrogen Dioksida (NO2) pada angka 54 yang menunjukan kulaitas udara sedang, serta Hidrocarbon (HC) pada angka 14 menunjukan kualitas udara sehat.
Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Berlianto memberikan peringatan dini kepada masyarakat dalam menghadapi siklus perubahan cuaca saat ini.
Baca juga: Kabut Asap Berkurang, Pj Wali Kota Palangkaraya Turunkan Tanggap Darurat Menjadi Siaga Karhutla
Baca juga: Tangani Karhutla, BPBD Kobar Gencarkan Sosialisasikan Perbup Nomor 35 Tahun 2023
Baca juga: BMKG Palangkaraya Ungkap, Peta Potensi Karhutla Kalteng Hari Ini Rendah Dampak Hujan Turun Merata
“Hingga Oktober 2023, sedikitnya telah terjadi sebanyak 641 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya,” terangnya, Selasa (31/10/2023).
Ia menambahkan untuk luas lahan yang terbakar seluas 802,18 hektare selama 2023.
Bahkan pada Oktober saja, lahan yang terbakar seluas 518,6 hektare dengan 206 kejadian kebakaran hutan dan lahan.
Berlianto pun memaparkan, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada 5 Kecamatan yang ada di Kota Palangkaraya.
“Pada Kecamatan Jekan Raya terjadi 318 kasus karhutla, kemudian Sebangau terjadi 226 kejadian karhutla, dan Pahandut terjadi 92 kasus karhutla,” paparnya.
Kemudian pada Kecamatan Bukit Batu sebanyak 6 kejadian karhutla dan Rakumpit masih nol kasus karhutla hingga saat ini.

“Melihat fenomena cuaca yang sedikit curah hujan, karhutla masih terjadi hampir setiap hari,” kata Berlianto.
Dirinya pun memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan.
Baca juga: Pemprov Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Karhutla di Kalteng Sampai 29 Oktober 2023
“Guna mencegah terjadinya Karhutla, kami mengimbau masyarakat agar tidak membakar hutan dan lahan untuk tujuan apapun. Serta gunakan masker saat beraktivitas di luar rumah,” tutup Berlianto. (*)
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.