Berita Palangkaraya
BMKG Palangkaraya Ungkap, Peta Potensi Karhutla Kalteng Hari Ini Rendah Dampak Hujan Turun Merata
BMKG Palangkaraya mengungkapkan hujan terjadi dalam beberapa hari ini akibatkan potensi karhutla di Kalteng rendah tampak dari wilayah kalteng biru.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - BMKG Palangkaraya mengungkapkan hujan terjadi dalam beberapa hari ini, mengakibatkan potensi Karhutla di Kalteng rendah tampak dari wilayah kalteng warna biru.
Setelah berbulan-bulan dihantui potensi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Kalteng akhirnya peta potensi kemudahan terjadinya karhutla di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) sepenuhnya berwarna biru yang menandakan bahwa potensi karhutla rendah atau aman.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangkaraya Catur Winarti melalui Prakirawan Chandra Mukti Wijaya menjelaskan dalam beberapa bulan terakhir peta potensi kemudahan terjadinya Karhutla di Kalteng menunjukan warna merah di sejumlah lokasi yang menandakan potensi karhutla sangat tinggi.
Baca juga: Gempa Terkini Jumat 20 Oktober 2023 Malam, Magnitudo 2,6 Baru Saja Guncang Kulonprogo Yogyakarta
Baca juga: PT Astra Internasional Buka Lowongan Kerja Fresh Graduate, Tersedia 2 Posisi Hingga 1 Februari 2024
Baca juga: Rutan Kelas II A Palangkaraya Over Capacity, 100 Warga Binaan Direlokasi ke UPT Lain di Kalteng
Namun, hari ini peta tersebut sepenuhnya menunjukan warga biru yang menandakan potensi karhutla rendah.
Kondisi ini tak lepas dari adanya hujan yang mengguyur wilayah Kalteng hampir secara merata dalam beberapa hari terakhir.
“Hujan beberapa hari terakhir berpengaruh pada jumlah hotspot dan potensi kemudahan terjadinya karhutla yang saat ini dalam kategori rendah atau aman,” ujarnya, Jumat (20/10/2023).
Ia menerangkan, peta potensi kemudahan terjadinya karhutla ini merupakan acuan pihaknya dalam memberikan peringatan dini terkait potensi terjadinya bencana.
Ada 4 kategori yang ditunjukan pada peta tersebut, yakni biru = rendah/aman, hijau = sedang, kuning = tinggi, dan merah = sangat tinggi.
Pada hari ini peta wilayah Kalteng sepenuhnya berwarna biru menunjukan bahwa potensi terjadinya karhutla sangat rendah.
Karena hujan menyebabkan rumput maupun semak belukar yang biasanya menutupi permukaan hutan dalam kondisi basah dan sulit terbakar.
“Dengan adanya hujan ini pula kami berharap bisa membantu upaya pemadaman karhutla pada lokasi-lokasi yang terguyur hujan, terutama di lahan gambut. Sehingga dapat meringankan beban tugas pemadam kita,” imbuhnya.
Hujan ini juga berpengaruh pada jumlah hotspot di Kalteng yang mengalami penurunan dalam beberapa hari terakhir.
Meski tidak menyebutkan angka pastinya, namun menurut Chandra mengatakan jumlah hotspot ini jauh berkurang daripada sebelumnya.
Adapun, berdasarkan prakiraan BMKG Kalteng bahwa pada tanggal 20-22 Oktober akan ada potensi hujan di seluruh wilayah Kalteng.
Sedangkan, pada tanggal 23-26 Oktober potensi hujan kembali muncul namun hanya di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Barat, Lamandau, Seruyan bagian utara, Katingan bagian utara, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Selatan, Barito utara, Barito Timur, Kapuas bagian utara, dan Palangkaraya bagian utara.
Ia menambahkan, saat ini Kalteng berada pada masa peralihan musim kemarau ke musim hujan, pada kondisi ini potensi cuaca ekstrem pun meningkat.
Sehingga masyarakat diminta untuk waspada terhadap perubahan cuaca yang sewaktu-waktu terjadi. (*)_
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.