Berita Palangka Raya

Warga Palangka Raya Lebih Suka Gabus dan Baung, Budi Daya Lele Justru Laris di Daerah Lain

Ikan lele hasil budidaya di Palangkaraya, ternyata lebih diminati pembeli dari luar daerah dibandingkan masyarakat Kota Cantik, lebih suka Baung

Penulis: Arai Nisari | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM/ARAI NISARI
WAWANCARA - Kepala Dinas Perikanan Kota Palangkaraya, Indriarti Ritadewi, saat ditemui di Koperasi Merah Putih Bukit Tunggal, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Ikan lele hasil budidaya di Palangkaraya, ternyata lebih diminati pembeli dari luar daerah dibandingkan masyarakat Kota Cantik

Sebagian besar hasil panen dikirim ke kabupaten tetangga seperti Gunung Mas, Katingan, hingga Pulang Pisau.

Kepala Dinas Perikanan Palangkaraya Indriarti Ritadewi mengatakan, selera pasar menjadi penyebab utama kondisi ini.

“Masyarakat Palangkaraya umumnya lebih menyukai ikan sungai seperti gabus, baung, atau patin. Jadi pasarnya untuk ikan lele memang agak terbatas,” ujarnya, Rabu (8/10/2025).

Karena pasar dalam kota masih kecil, para pembudidaya memilih memasarkan hasil panen ke daerah lain yang memiliki permintaan lebih tinggi. 

“Di daerah itu harga lebih bagus, jadi banyak pembudidaya yang kirim ke sana,” jelasnya.

Menariknya, di sisi lain, sebagian ikan konsumsi seperti patin justru banyak didatangkan dari Banjarmasin. Menurut Indri, hal ini menunjukkan bahwa selera masyarakat berbeda-beda dan memengaruhi arus distribusi antarwilayah.

“Patin dari Banjarmasin kadang lebih disukai masyarakat sini. Tapi kita juga punya banyak patin lokal yang bagus kualitasnya,” katanya.

Meski pasar lokal belum terlalu terbuka, budidaya ikan lele masih digemari karena masa panennya cepat dan mudah dikelola.

Baca juga: Panen Sayur Pokcoy dan Ikan Lele, Kelurahan Langkai Jadi Percontohan Ketahanan Pangan

Baca juga: Motivasi Produksi Ikan, BPBAT Mandiangin Kalsel Salurkan 100.000 BIbit Ikan Lele ke Pokdakan Kotim

“Tiga sampai empat bulan sudah bisa panen. Itu sebabnya banyak warga memilih lele karena cepat menghasilkan uang,” tambahnya.

Ke depan, Dinas Perikanan berencana menjajaki kerja sama dengan kabupaten lain untuk memperluas jaringan pemasaran. 

“Kita ingin ada sistem pemasaran yang terintegrasi, supaya petani ikan tidak kesulitan menjual hasilnya dan bisa terus berproduksi,” tutupnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved