Berita Palangka Raya

Akibat Bara Api, Kebocoran Gas Elpiji di Warung Jalan Lawu Nyaris Picu Ledakan dan Kebakaran

Kebocoran gas elpiji 3 kilogram di dapur warung tersebut nyaris memicu kebakaran besar di Jalan Lawu, Kota Palangka Raya, Selasa (7/10/2025).

Damkar Kota Palangka Raya untuk TribunKalteng.com
KEBAKARAN - Kondisi dapur warung di Jalan Lawu, Palangka Raya, tempat terjadinya kebocoran gas elpiji 3 kilogram, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Kepanikan sempat melanda warga di sekitar Jalan Lawu, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya, Selasa (7/10/2025), setelah terdengar suara letupan kecil dari sebuah warung makan.

Kebocoran gas elpiji 3 kilogram di dapur warung tersebut nyaris memicu kebakaran besar. 

Beruntung, api segera dapat dikendalikan sebelum sempat membesar dan meluas ke bangunan lain.

Baca juga: Soal Pertanahan dan Tata Ruang Kalteng Disorot DPD RI, Teras Narang Minta Dibahas Ulang

Baca juga: Wagub Kalteng Edy Pratowo Sebut Kebijakan DBH Perlu Dievaluasi Usai Rakor Bersama Kemenkeu

Baca juga: Cegah Kekerasan dan Narkoba di Sekolah, Jadi Komitmen Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra

Korlap 112 Jafung Analis Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Palangka Raya, Sucipto menjelaskan, pihaknya segera menurunkan petugas begitu menerima laporan warga.

“Begitu menerima laporan, tim langsung bergerak cepat ke lokasi dan melakukan penanganan hingga situasi benar-benar aman,” ujar Sucipto.

Pemilik warung diketahui bernama Susanto (72). Berdasarkan hasil pemeriksaan, kebakaran dipicu oleh kebocoran gas saat proses penggantian tabung elpiji.

Saat itu, kompor sudah dimatikan, namun bara merah pada tungku belum sepenuhnya padam.

Gas yang sempat keluar dari regulator menyebar di ruang dapur yang tertutup, sehingga tidak langsung terurai ke udara bebas. 

Bara api kemudian menyambar gas dan menimbulkan percikan kecil yang nyaris membakar perabot di sekitarnya.

Beruntung, Susanto sigap memadamkan api menggunakan kain basah sebelum tim pemadam tiba di lokasi.

“Untungnya pengguna kompor cepat bertindak dan memahami cara pemadaman, sehingga api tidak sempat membesar maupun melebar,” terangnya.

Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Namun, beberapa perabot dapur mengalami kerusakan ringan, dengan kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah.

Lebih lanjut, Sucipto menegaskan insiden seperti ini sering terjadi akibat kurangnya perhatian terhadap bara api dan minimnya ventilasi di ruang dapur.

“Ventilasi sangat penting untuk mencegah akumulasi gas di ruang tertutup. Jangan menganggap sepele bara kompor yang masih menyala redup karena bisa menjadi pemicu api,” pesannya.

Ia pun mengimbau masyarakat agar selalu memastikan api benar-benar padam sebelum mengganti tabung gas, serta memperhatikan sirkulasi udara yang cukup di sekitar dapur.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved