Kobar Marunting Batu Aji

Bantuan Sapi Perah dari Distan Kobar Berhasil Dikembangkan Kelompok Peternak Sido Rukun

Bantuan sapi perah jenis Peranakan Frissein Holstein yang diberikan Distan Kobar berhasil dikembangkan Kelompok Peternak Sido Rukun

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Proses pemerahan susu sapi di kelompok tani Sido Rukun.Desa Suku Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kotawaringin Barat, Kalteng. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), melalui Dinas Pertanian (Distan) Kobar, terus berupaya mengembangkan sektor peternakan.

Salah satunya dengan memberikan bantuan sapi perah jenis Peranakan Frissein Holstein (PFH) kepada peternak.

Bantuan ternak tersebut telah sukses dikembangkan oleh Kelompok Peternak Sido Rukun, Desa Suku Jaya, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam).

Sebelumnya, Distan Kobar menyerahkan sebanyak 5 ekor sapi perah, dan saat ini sudah berkembang biak.

Kepala Dinas Pertanian Kobar Kris Budi Hastuti mengatakan, pemberian bantuan sapi perah tersebut merupakan uji coba pemerintah daerah yang dilakukan pada tahun 2021 lalu.

Hingga saat ini ternak sapi perah tersebut sudah berkembang menjadi 7 ekor sapi dengan menghasilkan susu 9 liter/hari/ekornya, kata Kris Budi Hastuti.

"Hasil pengembangan sapi perah di Kotawaringin Barat sangat menjanjikan, produksi susu bisa dijual untuk penambahan penghasilan peternak," kata Kris Budi Hastuti, Jumat (27/10/2023).

Produk susu sapi itu sudah dipasarkan ke masyarakat di sekitar Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), dan kini sudah ada dua induk yang telah melahirkan dari inseminasi buatan dengan jenis strow limousin dan simental.

Kris menyampaikan, kelompok ternak tersebut telah diberikan edukasi dan bimbingan terhadap menjalankan ternak dengan baik, sehingga menghasilkan produk susu yang sehat.

"Pembinaan dan pendampingan terkait Good Farming Practice dan kesehatan hewan, kebersihan ternak, pembersihan kandang sblm pemerahan, kebersihan dan kesehatan peternak," tuturnya.

Lanjutnya, pengembangan ternak jenis sapi perah diharapkan dapat diprogramkan dalam percepatan jumlah populasi, agar menjadi wisata edukasi dan mampu mengembangkan di daerah lain yang potensial. 

"Terutama terkait mensukseskan program Pemerintah dalam rangka pemberantasan /penanganan kasus stunting/gizi buruk di pedesaan serta peningkatan pendapatan Peternak," imbuhnya.

Diinformasikan, sapi jenis ini merupakan hasil persilangan antara sapi FH dengan sapi lokal Indonesia yang menghasilkan anak keturunan sapi dengan performance sifat FH yang lebih dominan, sehingga memiliki keunggulan beradaptasi yang baik terhadap lingkungan dan produksi susu yang tinggi.

"Sapi dapat memproduksi susu murni sebanyak 9 liter/hari/ekor, produksi susu juga mudah dalam pemasarannya dilihat dari masyarakat yang sudah mulai menyukai susu segar murni," ungkap Hariadi, salah satu anggota kelompok ternak Sido Rukun.

Selaras dengan ucapan Hariadi, koordinator BPP Kotawaringin Lama Sumarwoto mengatakan, sapi yang dipelihara peternak cukup bagus perkembangannnya baik, tumbuh sehat dan sudah beradaptasi dengan kondisi iklim cuaca dan hijauan pakan setempat. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved