Berita Kotim

BMKG Sampit Memprakirakan, Awal Musim Hujan di Kotim Terbagi 4 Zona, Wilayah Selatan Urutan Terakhir

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Sampit memprakirakan musim hujan di Kotim akan terjadi pada Bulan Oktober 2023 mendatang.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Prakirawan BMKG Sampit Mulyono Leo Nardo ketika diwawancarai terkait prakiraan awal musim hujan di Kotim, usai mengikuti rapat evaluasi perpanjangan status tanggap darurat karhutla. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Sampit memprakirakan musim hujan di Kotim akan terjadi pada Bulan Oktober 2023 mendatang.

BMKG Sampit melalui Stasiun Meteorologi Haji Asan Sampit memprakirakan awal musim hujan di Kotim terjadi pada Oktober dasarian II atau sepuluh hari kedua bulan Oktober. Namun, musim hujan ini akan terjadi secara bertahap sesuai zona.

Kepala BMKG Sampit Musuhanaya melalui Prakirawan BMKG Sampit  Mulyono Leo Nardo menjelaskan, zona musim hujan di wilayah Kotim terbagi menjadi 4. Yakni, Kalteng 8, Kalteng 9, Kalteng 10, dan Kalteng 13.

“Jadi memang benar bahwa awal musim hujan terjadi pada dasarian kedua Oktober, tapi tidak langsung secara menyeluruh. Melainkan secara bertahap, mulai dari zona 8 hingga 13,” ungkapnya, Senin (25/09/2023).

Baca juga: Loker Bulan September 2023, PT Freeport Indonesia Membuka Lowongan Kerja Tersedia 6 Posisi

Baca juga: Empat Rumah Warga Pengayuan Liang Anggang Banjarbaru Terbakar, Terdampak Karhutla di Kalsel

Baca juga: Karhutla di Kotim Masih Marak, Status Tanggap Darurat Bencana Diperpanjang Hingga 7 Hari

Lebih lanjut, ia menjabarkan terkait pembagian zona musim hujan tersebut. Yakni, Kalteng 8 meliputi wilayah Kecamatan Antang Kalang, Tualan Hulu bagian utara, Telaga Antang Bagian utara, dan Bukit Santuai bagian utara.

Kalteng 9 meliputi Kecamatan Baamang bagian barat, Parenggean, Bukit Santuan bagian selatan, Cempaga Hulu bagian utara, Kota Besi bagian utara, Mentaya Hilir Utara bagian utara, Mentaya Hulu, Telaga Antang bagian selatan, Tualan Hulu bagian selatan, dan Telawang bagian barat.

Kalteng 10 meliputi Kecamatan Baamang bagian timur, Cempaga, Cempaga Hulu bagian selatan, Kota Besi bagian selatan, Mentawa Baru Ketapang, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara bagian selatan, Pulau Hanaut bagian utara, Seranau, dan Telawang bagian timur.

“Terakhir, Kalteng 13 meliputi Kecamatan Pulau Hanaut bagian selatan dan Teluk Sampit,” imbuhnya.

Sedangkan, tahapan musim hujan dimulai dari wilayah utara yakni, awal musim hujan untuk zona Kalteng 8 diprakirakan pada Oktober dasarian kedua atau tanggal 11-20 Oktober, lalu Kalteng 9 pada Oktober dasarian III atau tanggal 21-30 Oktober.

Lanjut, Kalteng 10 pada November dasarian I atau tanggal 1-10 November dan Kalteng 13 pada November dasarian II atau tanggal 11-20 November.

Sementara puncak musim hujan diprediksi terbagi dalam 2 tahap saja, yakni Kalteng 8 dan Kalteng 9 pada bulan Desember 2023, sedangkan Kalteng 10 dan Kalteng 13 pada Januari 2024.

“Untuk kondisi sekarang Kotim masih diliputi cuaca cerah berawan atau tidak ada hujan, jadi potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih cukup tinggi.

Terutama di wilayah selatan Kotim yang masuk dalam zona 13 artinya terakhir diliputi musim hujan,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya memprediksi pada tanggal 29 - 30 September Kotim akan kembali diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga mungkin bisa mengurangi intensitas hotspot. 

Namun, diperkirakan untuk curah hujan ini lebih cenderung tinggi di wilayah utara, sedangkan tengah dan selatan Kotim intensitasnya ringan.

Ditambah, wilayah selatan yang didominasi lahan gambut, sehingga diimbau untuk tetap waspada terhadap karhutla. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved