Berita Kotim

Karhutla di Kotim Marak, Pelajar di Sampit Keluhkan Dampak Kabut Asap, Sekolah Imbau Pakai Masker

Karhutla di Kotim yang marak berdampak terjadinya kabut asap cemari udara terutama saatsubuh hingga pagi hari.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Suasana di MAN Kotim usai upacara pagi, Senin (4/09/2023). Tampak sejumlah pelajar menggunakan masker ketika beraktivitas di luar ruangan untuk mengurangi dampak dari kabut asap akibat Karhutla di Kotim marak. 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Kebakaran hutan dan lahan  atau Karhutla di Kotim marak selama beberapa pekan terakhir Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Karhutla di Kotim yang marak tersebut berdampak kabut asap cemari udara terutama saat pagi subuh hingga pagi hari.

Maraknya Karhutla di Kotim yang berdampak kabut asap mulai dikeluhkan para pelajar yang harus berangkat pagi ke sekolah ditengah kepungan kabut asap.

Pasalnya, kabut asap tidak hanya mengganggu pernafasan tapi juga jarak pandang. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak pada keselamatan lalu lintas, terlebih bagi mereka yang berangkat sekolah menggunakan kendaraan bermotor.

“Kabut asap ini sangat mengganggu, apalagi kalau pagi itu kabut asapnya lumayan tebal dan kalau sudah lupa bawa masker jadi terganggu sekali,” kata Kania Arbela, siswi kelas XII Keagamaan 1, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kotim, Senin (4/09/2023).

Baca juga: Tiga Cewek di Padang Digeruduk Cat Lovers, Gegara Cekoki Kucing Pakai Miras Videonya Viral di Medsos

Baca juga: Padamkan Lahan di Jalan Yos Soedarso, Satgas Karhutla Palangkaraya Terpaksa Pakai Sumur Bor Warga

Baca juga: Karhutla di Palangkaraya Makin Menggila, Dalam Sehari 20 Titik Lahan Terbakar Luasan 27,12 Hektar

Disamping itu, Kania juga mengaku khawatir kabut asap akan berdampak pada kesehatannya. Terlebih, menurutnya beberapa adik kelasnya sudah terkena penyakit asma dan asam lambung disebabkan kabut asap.

Sehingga, ia berharap pihak sekolah bisa mengambil tindakan antisipasi dengan meliburkan sementara atau memundurkan jam masuk sekolah.

Sementara itu, Kepala MAN Kotim Jainuddin turut menanggapi fenomena kabut asap akibat Karhutla di Kotim.

Ia mengaku khawatir kabut asap tersebut akan berdampak bagi kesehatan anak didik, guru, maupun tenaga lainnya di sekolah tersebut.

Namun, disisi lain pihaknya menilai kondisi kabut asap saat ini belum berdampak signifikan, sehingga belum membuat aturan apapun terkait kabut asap kecuali imbauan penggunaan masker.

“Memang sampai hari ini kami masih belum merasakan dampak yang signifikan, sehingga secara kelembagaan kami masih menganggap ini dalam batas yang masih bisa toleransi. Adapun jika nanti ada ketentuan atau imbauan dari pemerintah kami siap melaksanakan,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dalam membuat suatu aturan tentunya perlu banyak pertimbangan dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.

Walau, beberapa hari yang lalu status kualitas udara di Kota Sampit sempat anjlok ke kategori sangat tidak sehat, namun dengan melihat perkembangan situasi dan kondisi kualitas udara yang kembali membaik maka pihaknya pun belum membuat kebijakan apapun di lingkungan sekolahnya.

Maraknya Karhutla di Kotim yang berdampak kabut asap mulai dikeluhkan para pelajar. Mereka harus berangkat pagi ke sekolah ditengah kepungan kabut asap akibat Karhutla di Kotim yang kian marak.
Maraknya Karhutla di Kotim yang berdampak kabut asap mulai dikeluhkan para pelajar. Mereka harus berangkat pagi ke sekolah ditengah kepungan kabut asap akibat Karhutla di Kotim yang kian marak. (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

Meski tidak ada aturan resmi, namun ia mengaku bahwa pihaknya telah aktif menyampaikan imbauan melalui grup-grup komunikasi sekolah, baik kepada murid, wali murid, maupun guru. Yakni, untuk menggunakan masker ketika berangkat dan ketika berada di sekolah.

Adapun, terkait rencana memundurkan jam masuk sekolah, ia mengaku memang ada rencana demikian. Tapi, untuk realisasinya kembali pada situasi dan kondisi yang saat ini dirasa belum perlu.

Namun, jika kondisinya memang mengharuskan, maka pihaknya siap untuk menindaklanjuti termasuk memundurkan jam masuk sekolah.

Sementara diketahui, jam operasional atau masuk di MAN Kotim saat ini adalah Senin-Kamis dari pukul 06:00 WIB sampai 16:45 WIB, sedangkan Jumat pukul 06:00 WIB sampai 10:45 WIB. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved