Kendala Satgas Karhutla Palangkaraya

Padamkan Lahan di Jalan Yos Soedarso, Satgas Karhutla Palangkaraya Terpaksa Pakai Sumur Bor Warga

Satgas Karhutla Palangkaraya dalam memadamkan Karhutla di Jalan Yos Soedarso terpaksa meminjam sumur bor warga, karena sulit mendapatkan air di parit.

|
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com/ Pangkan B
Masalah minim sumber air untuk pemadaman tetap jadi masalah besar untuk pemadaman Satgas memadamkan Karhutla di Palangkaraya. Bahkan akibat tak dapat air Satgas Karhutla Palangkaraya memadamkan pakai daun dan ranting pohon. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Satgas Karhutla Palangkaraya dalam memadamkan Karhutla di  Jalan Yos Soedarso terpaksa meminjam sumur bor warga, karena sulit mendapatkan air di parit.

Masalah minim sumber air untuk pemadaman di Jalan Yos Soedarso tetap jadi masalah besar untuk pemadaman Satgas Karhutla Palangkaraya.

Bahkan untuk memadamkan Karhutla di Jalan Yos Soedarso, Satgas Karhutla Palangkaraya hanya bisa menggunakan peralatan sedanya seperti memukul api hanya menggunakan ranting pohon.

Satgas Karhutla Gabungan perlukan 12 rol selang sepanjang 30 meter untuk mencapai titik api kebakaran lahan di Yos Soedarso Ujung, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Minggu (3/9/2023).

Kobaran api dengan cepat membakar dan membesar pada kawasan hutan dan lahan gambut tersebut.

Bahkan kepulan asap tebal sempat menutupi langit pada lokasi hingga menjadi cukup gelap meski matahari bersinar.

Baca juga: Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Buka Lowongan Kerja, Tenaga Kerja PKWT Bidang Keamanan Siber

Baca juga: Karhutla di Palangkaraya, Kebakaran Lahan Dekati Rumah dan Kandang Ayam di Yos Soedarso Ujung

Baca juga: Gempa Terkini Minggu 3 September 2023, Baru Saja Guncang Bantul Yogyakarta Magnitudo 3,3 SR

Peristiwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tersebut dibenarkan oleh Komandan Regu (Danru) Satgas Karhutla, Jean Steve.

“Kami menerima laporan dari warga sekira pukul 14.00 WIB adanya kebakaran hutan dan lahan mendekati rumah dan kandang ternak ayam,” jelasnya.

Pihaknya pun langsung melakukan penanganan terhadap hutan dan lahan yang terbakar, diduga rembetan dari kawasan G Obos Ujung.

“Kendala kami di lokasi karena sumber air yang tidak ada pada parit, sehingga harus menggunakan sumur bor milik warga,” terang Danru Satgas Karhutla.

Akibat hanya dapat mengerahkan sebuah mesin pompa air, personel pun harus melakukan pemadaman secara manual.

“Karena sumber air sedikit, kami memaksimalkan segala cara untuk memadamkan api, seperti memukul api menggunakan ranting dan dahan pohon,” ungkap Jean.

Bahkan para personel Satgas Karhutla harus membuka jalan untuk menuju titik api.

Hutan dan semak belukar yang tinggi, mengharuskan para satgas untuk menebas jalur masuk dan keluar.

“Kita bahkan harus menghabiskan 12 rol selamg sepanjang 30 meter, artinya dari sumber air kami harus menyambung selamg hingga 360 meter,” beber Jean.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved