Berita Kotim
Deteksi 177 Hotspot Tersebar di Kotim Dalam Sehari, BMKG Sampit Ingatkan Ancaman Karhutla Tinggi
Ratusan titik panas atau Hotspot di Kotim terpantau BMKG H Asan Sampit yang menandakan potensi karhutla cukup tinggi.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Terpantau titik panas atau Hotspot di Kotim dalam sehari bisa hingga mencapai ratusan titik.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi H Asan Sampit mendeteksi dalam sehari sebanyak 177 titik panas atau Hotspot di Kotim.
Banyaknya Hotspot di Kotim tersebut menandakan ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kotim masih cukup tinggi, sehingga seluruh elemen masyarakat diajak untuk bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya karhutla dan penambahan hotspot.
“Sebanyak 177 hotspot terdeteksi di Kotim sejak Selasa (29/08/2023) kemarin, mulai dari pukul 00:00 WIB hingga Rabu (30/08/2023) pukul 07:00 WIB,” kata Kepala BMKG Kotim Musuhanaya, Rabu (30/08/2023).
Baca juga: Disbudpar Kotim Gelar Edukasi Wisata, Pelajar dan Mahasiswa Dikenalkan Sejarah Koleksi Museum Kayu
Baca juga: Gempa Terkini Info BMKG Magnitudo 3,5 SR, Rabu 30 Agustus 2023 Guncang Lumajang Jawa Timur
Baca juga: Idap Harpes 15 Hari Tak Dapat Pelayanan, Endah Warga Langkai Palangkaraya Akhirnya Jalani Operasi
Dijelaskan, hotspot yang terpantau berdasarkan sensor modis (satelit Terra-Aqua) SNPP dan Noaa20.
Hotspot tersebut merupakan indikator karhutla yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibanding dengan suhu sekitarnya.
Jumlah hotspot yang terdeteksi ini kemudian dikelompokan lagi dalam tingkat kepercayaan rendah (<29>80 persen).
Semakin tinggi tingkat kepercayaannya maka indikasi terjadinya karhutla semakin besar.
“Dari 177 hotspot yang terdeteksi kemarin terdiri dari tingkat kepercayaan rendah 1 titik, menengah 172 titik, dan tinggi 4 titik,” lanjutnya.
Ratusa hotspot tersebut tersebar di 12 dari 17 kecamatan yang ada di Kotim. Dimulai dari yang paling banyak Kecamatan Mentaya Hilir Selatan 78 titik, Teluk Sampit 27 titik, Baamang 23 titik, Kota Besi 12 titik, Telawang 11 titik, Mentawa Baru Ketapang 10 titik, Telaga Antang dan Mentaya Hilir Utara masing-masing 4 titik, Mentaya Hulu 3 titik, Pulau Hanaut dan Antang Kalang masing-masing 2 titik, dan Bukit Santuai 1 titik.
Sedangkan, untuk Kecamatan Cempaga, Cempaga Hulu, Seranau, Tualan Hulu, dan Parenggean tidak terdeteksi adanya hotspot.
“Dengan tingginya angka hotspot ini kami mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi kebakaran, baik itu kebakaran lahan maupun bangunan. Terlebih seperti yang diketahui wilayah Kotim didominasi lahan gambut, yang apabila dalam musim kemarau seperti sekarang lahan gambut akan mengering dan mudah terbakar,” imbaunya. (*)
Drainase di Jalan Desmon Ali Sampit Kotim Tersumbat Sampah Plastik, Bau Menyengat |
![]() |
---|
Ibu dan Anak di Sampit Dikabarkan Kelaparan, Pemkab Kotim Turun Tangan |
![]() |
---|
Kabar Duka, Makam Ayah dan Anak Berdampingan Pasca Kecelakaan di Samuda Kotim Kalteng |
![]() |
---|
Penjaga Malam di Baamang Kotim Ditetapkan Tersangka Kasus Pengrusakan |
![]() |
---|
Isak Tangis Keluarga Pecah saat Pemakaman Zaki Ramadhan, Bocah Korban Kecelakaan di Samuda Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.