Kotim Habaring Hurung

Disbudpar Kotim Gelar Edukasi Wisata, Pelajar dan Mahasiswa Dikenalkan Sejarah Koleksi Museum Kayu

Disbudpar Kotim menggelar kegiatan edukasi wisata museum, education culture museum dan senam bersama, Rabu (30/08/2023).

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
tribunkalteng.com / devita maulina
Disbudpar Kotim gelar kegiatan edukasi wisata museum, education culture museum dan senam bersama, Rabu (30/08/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM,  SAMPIT - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Kotim menggelar kegiatan edukasi wisata museum, education culture museum dan senam bersama, Rabu (30/08/2023).

Acara yang digelar Disbudpar Kotim tersebut bertujuan untuk memperkenalkan apa saja isi dan sejarah dari benda-benda koleksi di Museum Kayu, Sampit.

“Kegiatan ini upaya kami menindaklanjuti pesan dari pimpinan, bahwa dengan museum yang kita miliki ini bagaimana kita mengkomunikasikannya ke para pelajar, pencinta museum, maupun masyarakat umum. Agar mereka memahami dan tau fungsi dari setiap benda yang ada di museum ini,” kata Plt Kepala Disbudpar Kotim, Utari Riambarwati.

Ia menjelaskan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan edukasi kepada kalangan pelajar maupun mahasiswa, pencinta museum, dan masyarakat umum terkait keberadaan museum dan hubungannya dengan pelestarian dan warisan budaya dalam kehidupan masyarakat.

Baca juga: Lowongan Kerja KemenKopUKM, Lulusan SMK dan S1 Posisi Desainer Kemasan dan Operator Mesin

Baca juga: Idap Harpes 15 Hari Tak Dapat Pelayanan, Endah Warga Langkai Palangkaraya Akhirnya Jalani Operasi

Baca juga: Gempa Terkini Info BMKG Magnitudo 3,5 SR, Rabu 30 Agustus 2023 Guncang Lumajang Jawa Timur

Museum sebagai lembaga penyimpanan, pengamanan, perawatan, dan pelestarian hasil karya, cipta, dan karsa manusia yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang dapat dimanfaatkan manusia sebagai simbol identitas kehidupan masyarakat setempat.

“Benda-benda koleksi yang ada museum ini kan diciptakan. Jadi, segala sesuatu di museum ini menyimpan kisah bagaimana para leluhur kita dulu mengatasi problem mereka dengan cara yang sederhana yang biasanya referensi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat,” ujarnya.

Ia berharap, kedepannya berbagai hal yang berkaitan dengan peninggalan sejarah, karya cipta, dan seni budaya bisa dipelajari dan menginspirasi kehidupan masa kini.

Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor yang diwakili oleh Asisten III Setda Kotim Muhammad Saleh menyampaikan apresiasi kepada Disbudpar Kotim yang telah menggelar kegiatan tersebut.

Ia menyebutkan, kegiatan ini sejalan dengan keinginan Pemkab Kotim untuk menghidupkan kembali Museum Kayu.

“Dengan digelarnya acara tersebut  dan melibatkan kalangan pelajar di Kotim menjadi salah satu bentuk usaha pemerintah agar kegiatan-kegiatan difokuskan di museum, sehingga museum kita ini bisa hidup kembali,” ucapnya.

Melalui kegiatan tersebut pula menjadi sarana promosi museum bagi dunia pendidikan dan masyarakat umum.

Disbudpar Kotim berupaya melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan edukasi kepada kalangan pelajar maupun mahasiswa, pencinta museum, dan masyarakat umum terkait keberadaan museum dan hubungannya dengan pelestarian dan warisan budaya dalam kehidupan masyarakat.
Disbudpar Kotim berupaya melalui kegiatan ini pihaknya ingin memberikan edukasi kepada kalangan pelajar maupun mahasiswa, pencinta museum, dan masyarakat umum terkait keberadaan museum dan hubungannya dengan pelestarian dan warisan budaya dalam kehidupan masyarakat. (tribunkalteng.com / devita maulina)

Karena pada dasarnya, museum terbuka untuk kepentingan pembelajaran, edukasi, dan rekreasi.

Sehingga, museum sudah semestinya bersentuhan langsung dengan kalangan milenial yang menempati posisi terbesar di masyarakat.

Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini pelajar dan masyarakat umum yang ikut didalamnya bisa mendapat edukasi dan melakukan kegiatan yang positif.

Sebab, menurutnya dengan kemajuan teknologi saat ini justru sering mengalihkan anak-anak atau pelajar dari kegiatan yang positif dengan hanya bermain game di rumah.

“Dengan kegiatan seperti ini bisa mengurangi mereka (pelajar) dari kegiatan yang tidak bermanfaat. Di sini mereka bisa bergaul dan bersosialisasi dengan teman sebayanya,” ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved