Berita Kotim

25 Hektare Lahan Gambut Terbakar di Baamang Hulu Sampit, Petugas Perlu 4 Hari Lakukan Pemadaman

Sebanyak 25 hekare lahan gambut terbakar di Bamaang Hulu Sampit Kabupaten Kotim, bisa dipadamkan petugas setelah empat hari dilakukan upaya pemadaman.

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Tim gabungan Kelurahan Baamang Hulu Sampit, Polsek, Danramil, dan Manggala Agni memantau sisa Lahan Gambut Terbakar di Jalan Jaksa Agung. Kebakaran lahan selama 4 hari berturut-turut menghanguskan lahan sekira 25 hektar.  

Terutama bagi oknum atau pemilik lahan agar tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar, terlebih di kondisi cuaca seperti saat ini. 

“Takutnya terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan, contohnya kita lihat sendiri sekira 25 hektar lahan terbakar. Sehingga kami sangat mengharapkan kesadaran masyarakat. Mari bersama-sama kita menjaga wilayah kita dari karhutla,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Wilayah I Kalteng - Kalsel Balai PPI Wilayah Kalimantan, Yophi Handoko yang turut memantau karhutla di Kelurahan Baamang Hulu, mengatakan bahwa Kalteng merupakan 1 dari 7 Provinsi di Indonesia yang masuk dalam kategori prioritas dengan kejadian karhutla cukup banyak.

Salah seorang petugas Manggala Agni Sampit memadamkan sisa api yang membakar lahan di Kelurahan  Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur.
Salah seorang petugas Manggala Agni Sampit memadamkan sisa api yang membakar lahan di Kelurahan  Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur. (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

“Sehingga, disarankan upaya pencegahan yang utama. Jadi sebelum terjadi kebakaran kita mengefektifkan melalui kegiatan pencegahan, patroli secara terpadu dari setiap stake holder, baik TNI/Polri, Pemda, dan Manggala Agni. Supaya ketika ada kejadiaan bisa ditangani secara cepat dan terpadu,” tuturnya.

Adapun, melihat kondisi sisa karhutla di Kelurahan Baamang Hulu menurutnya masih perlu dilakukan giat pendinginan atau pembasahan. Sebab, secara kasat mata masih ada asap yang muncul dari permukaan tanah, sehingga diperkirakan masih ada yang terbakar di bawah tanah. 

Pendinginan itu bertujuan untuk memastikan api benar-benar padam dan tidak meluas ke lokasi lainnya. Hal ini pun telah dikoordinasikan dengan pemerintah kelurahan dan aparat setempat sehingga membentuk tim untuk pendinginan tersebut.

“Tadi kami telah melakukan pemantauan, khusus untuk karhutla di Baamang Hulu tersebut tetap akan kami lakukan pendinginan, nanti ada tim yang berkolaborasi. Karena selama kasat mata masih terlihat ada asap, kemungkinan terbakar masih ada,” tandasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved