Penuhi Syarat Ikut Lomba, BUMDes Nusantara Jaya Mandiri Desa Bapeang Wakili Kotim Tingkat Provinsi

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - BUMDes Nusantara Jaya Mandiri yang berada di Desa Bapeang Kabupaten Kotawaringin Timur mewakili Kotim di tingkat Provinsi Kalteng.

Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Nusantara Jaya Mandiri Desa Bapeang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang tersebut dianggap layak ikuti omba sehingga terpilih mewakili Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam lomba BUMDes Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) tahun 2023.

Pada Senin (14/08/2023), tim penilai dari Provinsi Kalteng datang ke Desa Bapeang untuk melakukan penilaian BUMDes Nusantara Jaya Mandiri, hasilnya dianggap layak ikut lomba tingkat Provinsi Kalteng.

Kedatangan tim penilai tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kotim Raihansyah dan Camat Mentawa Baru Ketapang Eddy Hidayat Setiadi, beserta jajarannya.

Baca juga: Berita Viral, Kakek di Cipinang Muara Diduga Dua Kali Lecehkan Bocah SD, Aksinya Terekam Kamera CCTV

Baca juga: Gempa Terkini Senin 14 Agustus 2023 Sore, Baru Saja Guncang Barat Laut Maluku Tenggara Barat

Baca juga: Kabut Asap Karhutla Sebabkan ISPU di Kotim Tidak Sehat, Masyarakat Diimbau Gunakan Masker

“Alhamdulillah, salah satu BUMDes di Kotim bisa mengikuti lomba BUMDes tingkat Provinsi Kalteng. Berdasarkan informasi yang kami terima hanya 12 kabupaten yang mengikuti lomba ini,” kata Raihansyah.

Pria yang akrab dipanggil Ancah ini menjelaskan, lomba BUMDes Kalteng tahun 2023 ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Provinsi Kalteng.

Dari informasi yang dia peroleh baru ada 12 kabupaten yang mengikuti lomba BUMDes, termasuk Kotim salah satunya. 

Pihaknya memilih BUMDes Nusantara Jaya Mandiri Desa Bapeang untuk mewakili Kotim karena dari hasil seleksi beberapa waktu lalu, BUMDes itu yang memenuhi syarat untuk perlombaan. 

Ada beberapa indikator yang menjadikan BUMDes Nusantara Jaya Mandiri di Desa Bapeang ditunjuk mewakili Kotim pada lomba BUMDes tingkat Provinsi Kalteng, salah satunya karena BUMDes tersebut telah memiliki legalitas hukum yang jelas dari Kemenkumham. 

"BUMDes Bapeang kami pilih karena sudah berbadan hukum. Salah satu indikator yang menjadi perhatian tim penilai adalah badan hukum dari Kemenkumhan, itulah alasan kami memilih BUMDes di Desa Bapeang untuk mengikuti lomba BUMDes Kalteng ini," jelasnya.

Selain itu juga karena BUMDes tersebut sudah menghasilkan untuk Pendapatan Asli Desa (PADes), yang secara tidak langsung berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat desa setempat. 

Disampaikannya, sebelum tim penilai dari provinsi datang ke Kotim, tim kabupaten sudah melakukan kroscek  yang berkaitan dengan indikator-indikator tersebut, dimana hak yang utama dari tim penilai adalah BUMDes telah berbadan hukum. 

"Selain itu juga ada kemitraan, yaitu bekerja sama dengan pihak ketiga. Dalam hal ini adalah penyediaan gas elpiji bagi masyarakat. Kemudian  mereka juga ada kerja sama dengan perusahaan untuk pengembangan kebun desa dan sekarang sudah mulai berjalan dan indikator-indikator lainnya juga sudah dilengkapi," ungkapnya. 

Diakuinya, masih banyak kekurangan dari BUMDes tersebut, oleh karena itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan tim penilai, sebab selain menilai, pihak provinsi sekaligus juga melakukan pembinaan terhadap BUMDes yang ada di Provinsi Kalteng.

"Karena BUMDes merupakan salah satu pilar untuk kemajuan desa, kita tidak tahu kedepannya. Apakah ADD itu masih ada, terutama DD. Kalau memang DD sewaktu-waktu mungkin 5 sampai 10 tahun tidak ada, tapi BUMDes tetap berjalan atau bisa menghasilkan maka akan makmur masyarakatnya," tandasnya.