Kotim Habaring Hurung

Meriahkan 10 Muharram Ada Festival Bubur Asyura Sampit, Direncanakan Masuk Pencatatan Record MURI

Memeriahkan 10 Muharram Ada Festival Bubur Asyura Sampit, Direncanakan Masuk Pencatatan Record MURI

Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com/ Devita Maulina
Ibu-ibu dari Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, memasak bubur asyura untuk menyambut 10 Muharram sekaligus mengikuti perlombaan dalam Festival Bubur Asyura yang digelar Pemkab Kotim. 

Tak hanya memasak bubur asyura, ia ingin dalam acara tersebut nanti diisi dengan kesenian tradisional.

Hal ini sebagai upaya Pemkab Kotim dalam melestarikan tradisi daerah yang belakangan banyak terlupakan dan hilang.

Ia tidak ingin karena masyarakat sudah banyak yang lupa dengan tradisi daerah sendiri, maka hal itu justru di klaim oleh daerah bahkan negara lain.

Contohnya, seperti pencak silat yang merupakan seni bela diri asli Indonesia, namun hampir di klaim oleh negara tetangga karena masyarakat Indonesia kurang memperhatikannya.

“Maka dari itu, mudah-mudahan kedepannya tradisi apa pun itu bisa terus kita pertahankan, supaya anak cucu kita tau,” pungkasnya.

Pemkab Kotim menggelar Festival Bubur Asyura Sampit yang digelar di Lokasi Ikan Patung Jelawar pinggir Sungai Mentaya. Tampak Bupati Kotim H Halikinnor saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut.
Pemkab Kotim menggelar Festival Bubur Asyura Sampit yang digelar di Lokasi Ikan Patung Jelawar pinggir Sungai Mentaya. Tampak Bupati Kotim H Halikinnor saat memberikan sambutan dalam kegiatan tersebut. (Tribunkalteng.com/ Devita Maulina)

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kotim Ellena Rosie mengatakan kegiatan festival bubur asyura ini pada awalnya hanya sebagai kegiatan silaturahmi dengan berkunjung ke masjid-masjid.

Namun, sesuai permintaan bupati maka dibuat acara festival yang dilaksanakan di Icon Jelawat dan mengundang Kecamatan Baamang, Seranau, dan Mentawa Baru Ketapang.

“Acara ini juga kami lombakan agar lebih meriah, ada 8 kelompok lomba ikut kali ini. Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih meriah lagi,” ujarnya.

Terkait keinginan bupati untuk pencacatan rekor MURI, pihaknya menyambut baik hal tersebut. Ellena menyebutkan, selama anggaran Disbudpar mendukung pihaknya akan berupaya sebaik mungkin agar rencana itu terwujud.

Namun, dalam hal ini ia juga meminta bantuan dari OPD lain untuk turut menganggarkan sesuai kapasitas masing-masing, sehingga tidak hanya dibebankan pada satu dinas saja. (*)


Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved