Ikut Dalam Pembuatan Sepeda Pencacah Sampah, Ini Cerita Nuggi Murid SDN 4 Ketapang Sampit Kotim

“Disitu kami banyak belajar hal-hal yang tidak kami pelajari di sekolah,” imbuhnya.

Sempat mengalami kegagalan sebanyak 2 kali, Nuggi dan teman-teman tidak menyerah untuk menciptakan alat pencacah sampah sederhana.

Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 3,3 SR, Selasa 25 Juli 2024, Getarkan Barat Laut Timor Tengah Utara NTT 

Setelah memakan waktu kurang lebih 1 setengah bulan, mereka berhasil menciptakan mesin yang kemudian diberi nama Sepeda Pecah itu. Perasaan senang dan puas ia rasakan bersama teman-temannya, karena mesin yang mereka ciptakan bisa beroperasi sesuai harapan.

“Sempat gagal beberapa kali, Alhamdulillah bisa selesai. Perasaan saya senang sekali karena kami berhasil,” ucapnya.

Sepeda Pecah yang mereka ciptakan pun membawa banyak dampak positif. Pembuatan pupuk kompos sekarang menjadi lebih mudah, cepat, dan aman karena tak perlu menggunakan pisau secara manual untuk mencacah sampah.

Selain itu, bisa mengurangi dampak polusi udara di lingkungan sekolahnya.

Sebab dulu, warga sekitar sering membakar sisa sampah organik, seperti rumput dan dedaunan kering, sehingga menimbulkan asap yang sampai ke lingkungan sekolah.

Namun, kini tidak lagi. Karena sampah-sampah organik itu mereka kumpulkan dari para warga untuk dijadikan pupuk kompos. Dengan begitu lingkungan jadi lebih bersih dan polusi udara pun berkurang. (*)