Kotim Habaring Hurung
Miliki Ekskavator Amfibi, Bupati Kotim H Halikinnor Berharap Banjir di Sampit Dapat Segera Teratasi
Miliki ekskavator amfibi, Bupati Kotim H Halikinnor berharap banjir di Sampit dapat segera teratasi.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Miliki ekskavator amfibi, Bupati Kotim H Halikinnor berharap banjir yang terjadi di Sampit dapat segera teratasi.
Ini seiring dengan keinginan Bupati Kotim H Halikinnor yang mengadakan alat berat berupa ekskavator amfibi akhirnya terwujud.
Dengan adanya alat berukuran jumbo tersebut, ia berharap permasalahan akibat sedimentasi sungai bisa teratasi dengan lebih baik.
Pada pagi Jumat (30/06/2023), Bupati Kotim H Halikinnor didampingi Sekda Kotim Fajrurrahman, Kepala Dinas PUPRPRKP Kaspulzen Heriyanto, dan jajaran melakukan acara syukuran kecil-kecilan atas kedatangan alat berat tersebut.
Berlokasi di Jalan Usman Harun, Kelurahan Baamang Hilir, Kecamatan Baamang. Tepatnya di tepi Sungai Pemuatan atau yang disebut juga Sungai Keramat oleh warga setempat.
Baca juga: Komitmen Kendalikan Inflasi di Kalteng, Pemkab Kotim Gelar 30 Kali Pasar Murah Dalam 1 Tahun
Baca juga: Warga Veteran Banjarmasin Tak Berkutik Dibekuk Saat Nyabu di Rumahnya, Polisi Sita 2,38 Gram Sabu
Baca juga: Gempa Terkini Jumat 30 Juni 2023, Magnitudo 5,1 Guncang Barat Laut Kepulauan Tanimbar Maluku
“Alhamdulillah, hari ini jumat berkah dan pengadaan alat ekskavator amfibi yang kita idam-idamkan selama ini bisa terwujud,” ucap Bupati Kotim H Halikinnor.
Diketahui, pada 2021 lalu BupatiKotim H Halikinnor telah mengutarakan keinginannya untuk pengadaan ekskavator amfibi .
Namun, karena kendala anggaran, apalagi kala itu pandemi Covid-19 sedang merajalela sehingga, pemerintah harus mengalihkan sebagian besar anggaran untuk penanganan pandemi.
Orang nomor satu di Kotim itu menyebut, keberadaan ekskavator amfibi ini sangat dibutuhkan. Karena di Kota Sampit terdapat banyak anak Sungai Mentaya, seperti Sungai pemuatan, Sungai Mentawa, dan lain-lain. Dan selama ini pihaknya kesulitan untuk melakukan pengerukan sungai.

Sedangkan, lama kelamaan sungai tersebut mengalami sedimentasi atau pengendapan material yang terbawa arus sungai yang berujung pada pendangkalan. Akibat pendangkalan tersebut aliran ke Sungai Mentaya tidak optimal.
Dengan kondisi itu, sering kali ketika hujan dengan intensitas cukup tinggi dan durasi yang agak lama dibarengi dengan pasang sungai akan menyebabkan genangan air atau banjir di kawasan permukiman warga dan hal ini kerap menjadi momok yang keluhkan oleh masyarakat Kota Sampit.
“Selama ini kami bisa menganggarkan normalisasi irigasi di atas tapi bagian bawahnya (sungai) selalu terhambat dengan adanya bangunan perumahan, sehingga di sungai terjadi sedimentasi. Akibatnya, ketika hujan dibarengi dengan pasang sungai, air itu lambat sekali turunnya, sehingga masyarakat kita sempat terendam,” jelasnya.
Dikatakannya, ekskavator amfibi memiliki multifungsi, yakni bisa digunakan di darat maupun di sungai. Dengan adanya alat ini ia berharap dengan alat ini tidak ada lagi kendala dalam pengerukan sungai.
Ia menambahkan, alat berat tersebut diutamakan untuk pengerukan sungai di dalam Kota Sampit, namun tidak menutup kemungkinan juga bisa digunakan oleh kecamatan di luar kota. Dengan demikian manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat lebih luas.
“Kami bersyukur dengan pengadaan alat ini, mudah-mudahan bisa bertahan lama dan membawa manfaat bagi kita semua. Seperti keinginan kita Kota Sampit bebas banjir, terang dan bersih,” pungkasnya.
Bekuk Seruyan Skor Ketat, Kobar United Juara Gubernur Cup Zona Barat 2025 |
![]() |
---|
Habaring Hurung Berubah Jadi Panggung Megah, MTQ dan FSQ ke-56 Kotim Resmi Dibuka |
![]() |
---|
Wakil Bupati Kotim Irawati Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tanah Putih Telawang |
![]() |
---|
Dishub Kotim Rancang PJU Tenaga Surya di Jalan Kapten Mulyono, Butuh 100 Titik Lampu |
![]() |
---|
Bupati Halikinnor Apresiasi Upaya DLH Atasi Masalah Sampah di Kotim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.