Berita Kotim
Cegah Serangan Buaya ke Manusia, BKSDA Pos Jaga Sampit Pasang Jebakan dan Papan Peringatan
Cegah serangan buaya ke manusia, Petugas BKSDA Pos Sampit memasang jebakan atau alat jerat dan spanduk peringatan waspada serangan buaya.
Penulis: Devita Maulina | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Cegah serangan buaya ke manusia, Petugas BKSDA Pos Sampit memasang jebakan atau alat jerat dan spanduk peringatan waspada serangan buaya.
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), memasang jebakan atau alat jerat dengan umpan ayam mentah dan spanduk peringatan di sekitar aliran Sungai Mentawa, Kecamatan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rabu (31/05/2023).
Kegiatan tersebut menindaklanjuti laporan warga sekitar terkait kemunculan buaya di lokasi tersebut.
Dalam kegiatan itu, BKSDA dibantu anggota Manggala Agni dan dikawal oleh Ditpolairud Polda Kalteng yang bertugas di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Mentaya, serta disaksikan pihak kelurahan setempat.
Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah menyebutkan, laporan kemunculan buaya di lokasi tersebut bukan yang pertama kali diterima pihaknya.
Baca juga: Muncul Ke Permukaan Sungai Mentawa Sampit, Buaya Sungai Mentaya Bikin Was-was Warga
Baca juga: NEWS VIDEO, Muncul di Sungai Arut Pangkalan Bun Buaya 5 Meter Gegerkan Warga Raja Seberang
Baca juga: Karyawan Kebun Sawit Kotim Was-Was Serangan Buaya, Muncul di Sungai Biding Mentaya Hilir Utara
Sekira 5 bulan yang lalu, pihaknya juga menerima laporan serupa, sehingga diduga buaya yang muncul kali ini sama dengan sebelumnya.
“Ini upaya kedua kami untuk menangkap buaya tersebut, sebelumnya kami juga melakukan upaya yang sama dengan memasang jerat di lokasi ini. Kalau upaya kedua ini tidak berhasil, rencananya kami akan memasang jaring kantong di sekitar lokasi ini,” tuturnya.
Lanjutnya, pada laporan sebelumnya hanya 1 ekor buaya berukuran 1,5 meter yang dikabarkan muncul di lokasi tersebut. Namun, pada laporan kedua ini ada 2 ekor buaya yang muncul.
Buaya pertama berukuran 2 meter diduga merupakan buaya yang sama dengan yang muncul sebelumnya, seiring dengan berjalannya waktu buaya tersebut semakin besar.
Sedangkan, buaya kedua berukuran kurang dari 1 meter.
Diduga, kedua buaya tersebut masuk ke kawasan permukiman warga untuk mencari makan.
Selain memasang jerat buaya, BSKDA juga memasang spanduk peringatan agar warga selalu berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar sungai tersebut.
Meskipun, hingga kini belum ada laporan konflik antara manusia dan buaya di lokasi tersebut.
Ia menambahkan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan warga sekitar untuk memantau keberadaan buaya tersebut.
Berbagai upaya pun akan terus dilakukan untuk bisa menangkap dan memindahkan satwa tersebut ke lokasi yang lebih aman.
| Kasus Makanan Dikeluhkan di Sekolah Rakyat Sudah 2 Kali, Evaluasi Vendor dan Catat Siswa Alergi |
|
|---|
| Penanganan Buaya Bukan Lagi Wewenang BKSDA tapi KKP |
|
|---|
| Diamanahi untuk Dijaga, Karyawan 51 Tahun Lakukan Tindakan tak Senonoh pada Anak di Kotim |
|
|---|
| Viral Pengendara Motor Gendong Orangutan di Sampit Kalteng, BKSDA Ambil Langkah |
|
|---|
| AKBP Muhammad Fadli Jabat Kepala BNK Kotim |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/wdffgthhn.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.