Temukan Ulat di Menu BMG di Kotim

Video Viral Temukan Ulat di Menu MBG di Kotim Kalteng Hebohkan Warga, Ketua SPPG Buka Suara

Geger ditemukan ulat di menu BMG SMPN 1 Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim), hal itu pun menjadi viral di media sosial, ini tanggapan Ketua SPPG

Penulis: Herman Antoni Saputra | Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Tangkapan Layar - Masyarakat digegerkan oleh beredarnya video 12 detik yang menunjukkan adanya belatung pada telur yang menjadi lauk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Jumat (14/11/2025) pagi 

Ringkasan Berita:
  • Ditemukan ulat di telor pada menu BMG di SMPN 1 Sampit, Kotawaringin Timur membuat geger hingga viral di media sosial, Jumat (14/11/2025)
  • Video viral itu berdurasi 12 detik membuat pada siswa yang menerima BMG terkejut.
  • Ketua SPPG Yos Sudarso mengakui adanya kasus tersebut, dan akan mengevaluasi penyedia makanan meskipun sudah dilakukan pengecekan berlapis sebelum didistribusikan.

 

TRIBUNKALTENG.COM  SAMPIT – Lagi-lagi kejadian mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapat sorotan dari publik atau masyarakat.

Setelah beberapa hari lalu ditemukan ulat di menu BMG di MTsN 1 Palangka Raya, kini giliran ditemukan ulat di menu BMG SMPN 1 Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim).

Masyarakat digegerkan oleh beredarnya video 12 detik yang menunjukkan adanya ulat pada telur menjadi lauk MBG tersebut.

Video itu tersebar luas di grup WhatsApp dan media sosial, menampilkan sejumlah siswa terkejut saat menemukan ulat di dalam menu yang mereka terima. 

Kejadian tersebut disebut berada di lingkungan SMPN 1 Sampit, pada Jumat (14/11/2025) pagi. 

Ketua Yayasan SPPG Yos Sudarso, Hari Rahmad, membenarkan bahwa pihaknya merupakan penyalur porsi MBG untuk sekolah tersebut. 

Dari dua sekolah yang menerima manfaat, satu diantaranya merupakan SMPN 1 Sampit

Ia menjelaskan, makanan diantarkan sekitar pukul 08.30 WIB dan biasanya dikonsumsi siswa satu jam setelahnya. 

Meski belum dapat memastikan kebenaran video yang viral itu, Hari tetap menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. 

Ia mengaku terkejut karena selama ini pihaknya melakukan pengecekan berlapis sebelum makanan dikirimkan ke sekolah.

“Dari 2.000 porsi yang kami siapkan hari ini, dan lebih dari 900 yang kami distribusikan ke SMPN 1, ada laporan satu porsi ditemukan ulat. Hanya satu, tapi tetap menjadi tanggung jawab kami,” ujarnya.

Ia mengatakan, SMPN 1 Sampit merupakan salah satu dari dua sekolah yang menerima distribusi di hari kejadian. 

Temuan satu porsi bermasalah dari ratusan menu itu membuat pihaknya heran, namun tetap harus dijadikan pelajaran.

“Kami juga bingung, dari 900 lebih porsi kok bisa ada satu yang bermasalah. Tapi kami tidak mengelak, itu tetap kelalaian kami,” tegasnya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved