Berita Palangkaraya

Jelang Lebaran 2023, Omzet Pedagang Kue Kering di Palangkaraya Tembus Rp 10 Juta per Hari

Jelang Lebaran 2023, omzet pedagang kue kering di Palangkaraya tembus Rp 10 per harinya. menjadi berkah pada saat bulan Ramadhan ini

Penulis: Devita Maulina | Editor: Sri Mariati
Tribunkalteng.com/Devita Maulina
Suasana Toko Kue Kering di Jalan Tjilik Riwut Kota Palangkaraya, yang kebanjiran orderan menjelang Hari Raya Lebaran 2023, Rabu (12/4/2023). 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran menjadi momentum yang selalu dinantikan oleh para pedagang kue kering.

Sebab, pada hari kemenangan tersebut omzet mereka bisa meningkat pesat dibanding hari biasa.

Seperti pedagang kue kering di Jalan Tjilik Riwut Km 1,5, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, yang kebanjiran orderan.

Bahkan, omzet harian rata-rata mencapai Rp 10 juta rupiah selama Ramadhan, khususnya 2 minggu menjelang lebaran.

“Alhamdulillah, penjualan kue-kue meningkat. Setiap pagi, ketika baru buka toko, ada  saja pembeli yang datang. Bahkan, kami hampir setiap hari tutupnya kemalaman,” kata Masjuki, penjaga toko kue Depot Ria, Rabu (12/04/2023).

Baca juga: Jelang Lebaran, PLN Tingkatkan Pemeliharaan Guna Jaga Keandalan Jaringan

Baca juga: Jelang Lebaran 2023 Penjual Parsel di Palangkaraya Raup Untung, Omzet Naik Hingga 30 Persen

Masjuki menyebutkan, peningkatan daya beli masyarakat sebenarnya sudah mulai terlihat beberapa hari sebelum Ramadhan. Pasalnya, kue kering juga menjadi alternatif menu untuk berbuka puasa.

Lalu, peningkatan semakin signifikan memasuki 2 minggu sebelum lebaran. Tak main-main omzet mereka meningkat hingga 75 persen dibanding hari biasa.

Bahkan, diperkirakan omzet ini bisa tembus 80 persen dengan semakin dekatnya hari lebaran.

“Omzet rata-rata kami saat ini Rp 10 juta per hari. Bahkan bisa lebih, karena pembeli itu tidak bisa ditebak. Kadang ada yang langsung membeli 50-100 paket. Apalagi, kalau ibu-ibu sosialita yang membeli pasti banyak,” tuturnya.

Ia melanjutkan, dibanding tahun lalu penjualan kue kering tahun ini jauh lebih baik. Dikarenakan, tahun 2022 lalu masyarakat masih diliputi pandemi Covid-19 yang berdampak pada perekonomian masyarakat.

“Kalau tahun lalu sepi, mungkin karena masih Covid-19. Tahun ini lebih ramai, bahkan stok kurma kami habis 2 minggu jelang lebaran. Harapan ke depannya Covid-19 tidak ada lagi,” ujarnya.

Masjuki menambahkan, toko kue tersebut sudah beroperasi selama 15 tahun, menyediakan beraneka kue kering dan jajanan ringan yang dijual dengan sistem kiloan, toples, hingga paket atau hampers.

Tak hanya kue olahan sendiri, pasokan kue kering yang dijual berasal dari berbagai supplier, diantaranya Surabaya, Banjarmasin, dan Palangkaraya.

Pembeli yang datang pun tak hanya dari Kota Palangkaraya, tapi juga Kabupaten Katingan, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan lain-lain.

Baca juga: Dampak Kenaikkan Minyak Goreng, Kue Kering Berminyak Sumbang Inflasi Bulan Maret 2022

Baca juga: Jelang Imlek 2023, Pedagang Kue Keranjang Palangkaraya Kebanjiran Orderan Hingga Mancanegara

Selain menjual eceran, mereka juga melayani pembelian grosiran. Sebab, tak sedikit pembeli yang datang membeli kue untuk dijual kembali.

Dengan cara inilah, mereka bisa mendapat omzet yang lebih tinggi dibanding pedagang kue kering eceran saja. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved