Kipas Patah hingga Orang Asing Masuk Kelas, Mahasiswa Desak Perhatian Rektor UPR

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA –Suasana aksi mahasiswa Universitas Palangka Raya (UPR) kian memanas siang tadi. Puluhan mahasiswa yang berkumpul di depan Rektorat UPR mendengarkan satu per satu orasi dari perwakilan lintas fakultas.

Almamater kuning yang mereka kenakan membentuk barisan solidaritas, sembari mengangkat berbagai persoalan yang dirasakan di kampus.

Dalam kesempatan itu, Noah, mahasiswa angkatan 2022 dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), FKIP UPR, menyampaikan keluhan terkait kondisi sarana belajar yang dinilai jauh dari perhatian rektorat.

“Kipas di ruang kelas kami sudah rusak, bahkan ada yang patah. Ruangan kami berada di Jalan RA. Kartini, jauh dari pusat kampus lainnya, seolah luput dari perhatian pihak rektorat,” ujar Noah dalam orasinya.

Tak hanya soal fasilitas, ia juga menyoroti lemahnya sistem keamanan kampus.

Menurutnya, ruang kelas kerap didatangi orang asing karena minimnya pengawasan.

Baca juga: Dugaan Intervensi Muncul di Tengah Aksi Mahasiswa UPR, Tegaskan Suara Tak Boleh Dibungkam

Baca juga: Keluhkan Listrik Jeglek hingga UKT Naik jadi Tuntutan Mahasiswa UPR Demo di Depan Gedung Rektorat

“Bahkan pihak keamanan kampus pun masih kurang. Kadang ada orang asing yang bisa masuk ke ruang kelas kami,” tambahnya.

Aspirasi yang disampaikan ini mempertegas, aksi “UPR Menggugat” bukan hanya soal janji-janji yang belum ditepati, tetapi juga menyangkut kebutuhan mendasar mahasiswa dalam proses perkuliahan sehari-hari.