Tradisi Paskah di Palangkaraya
NEWS VIDEO, Tradisi Malam Paskah di Palangkaraya Umat Nasrani Penuhi TPU Yusuf Arimatea
Suasana malam di TPU Yusuf Arimatea Jalan Tjilik Riwut km 12 Palangkaraya terasa berbeda,karena banyak terpasang lilin.
Penulis: Pangkan B | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Suasana malam di TPU Yusuf Arimatea Jalan Tjilik Riwut km 12 Palangkaraya terasa berbeda,karena banyak terpasang lilin.
Cahaya lilin tampak indah di lokasi pemakaman tersebut umat nasrani juga memenuhi lokasi pemakaman yang menjadi Tradisi saat Malam Paskah di Palangkaraya.
Pemandangan unik banyak cahaya lilin dan banyak pengunjung makam terjadi setiap setahun bagi umat Kristiani saat jumat agung hingga paskah yang ada di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Tempat pemakaman umum atau TPU Yusuf Arimatea di Jalan Tjilik Riwut km 12 Kota Palangkaraya Kalteng ramai dikujungi pihak keluarga atau kerabat orang yang dimakamkan.
Baca juga: VIDEO, Ikan Paus Raksasa Terdampar di Jembrana Bali, Upaya Evakuasi Terkendala Air Pasang Rob
Kesan TPU yang biasanya dianggap seram dan angker, berubah menjadi salah satu pemandangan yang indah, karena bertebaran cahaya lilin.
Berziarah ke makam merupakan salah satu cara para masyarakat bergama Kristen di Kota Palangkaraya merayakan Jumat Agung hingga Paskah.
Umat Kristiani berbondong-bondong datang ke TPU untuk membersihkan makam dan melakukan ibadah.
Terlihat warga menghidupkan lilin pada makam orang terkasih yang telah lebih dulu meninggalkan dunia.
Lilin tersebut tak hanya dipasang 1 buah saja, melainkan hampir seluruh makam yang ada di TPU dipasangi lilin untuk menerangi makam orang terkasih.
Meski terdapat sejumlah makam yang telah dipasangi lampu bertenaga matahari, namun lautan lilin pada makam tetap menjadi tradisi unik pada malam Paskah.
Baca juga: Polresta Palangkaraya Kerahkan 59 Personel Amankan Lalu Lintas dan Ziarah di TPU Yusuf Arimatea
Bahkan tak jarang ada warga yang menghabiskan sisa malam di makam sambil menggelar tikar untuk bersantai.
Meski hanya setahun sekali, namun hal tersebut menjadi kebiasaan warga Kota Palangkaraya yang beragama Kristen.
Mengingat kembali mendiang orang tua, anak, teman, dan keluarga semasa hidupnya di dunia.
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang Warga, Reinando mengatakan begadang di TPU pada malam Paskah merupakan salah satu tradisi umat Kristiani di Kota Palangkaraya.
“Biasanya ziarah dilakukan oleh rombongan keluarga besar, dengan membersihkan makam, berdoa, dan memasang lilin,” terangnya, Minggu (9/4/2023).
Ia mengtakan hal tersebut merupakan tradisi yang terus dilakukan tiap tahunnya, terutama saat Perayaan Jumat Agung dan Malam Paskah.
“Tujuannya bernostalgia dan mengingat kenangan dengan almarhum yang lebih dulu meninggalkan kami,” ungkap Reinando.
Tak hanya itu, ia dan sejumlah keluarga lainnya juga membawa makanan untuk disantap sembari bersantai di samping makam.
Baca juga: Bawa Sajam Resahkan Warga Jalan Yos Soedarso Palangkaraya, Wanita Diduga ODGJ Dievakuasi ke RSJ
Keunikan lainnya ialah kebanyakan makam yang ada pada TPU Yusuf Arimatea, Jalan Tjilik Riwut Km 12, Bukit Tunggal, Jekan Raya, Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah, berpasang-pasangan.
Hal ini diartikan cinta sehidup semati, yang mana apa bila ada pasangan kakek nenek atau suami istri meninggal dunia.
Makam pasangan tersebut akan dibuat berdampingan, dengan maksud meski maut memisahkan, pasangan tersebut tetap bersama selama-lamanya.
Pada tempat yang sama, Warga, Maria mengatakan dirinya baru saja menyelesaikan ibadah bersama keluarga di makam keluarganya.

“Ini merupakan salah satu acara tahunan keluarga kami, berziarah, membersihkan makam, ibadah, dan menghidupkan lilin,” jelasnya.
Selain itu, terdapat beberapa warga yang membuat tenda untuk bermalam pada sejumlah makam
Bahkan ada yang tidur di makam tanpa tenda beralaskan matras yang dibawa dari rumahnya masing-masing.
“Kalau menginap sepertinya tidak, tapi paginya kami akan datang lagi ke makam buat membersihkan sisa dari lilin yang menetes,” tutup Maria.
Berbeda dengan saat berziarah pada siang dan sore hari, suasana TPU Yusuf Arimatea pada malam hari lebih sepi dan tenang.
Saat Tribunkalteng.com melakukan pemantauan, meski begitu terlihat sejumlah warga yang berziarah silih berganti berdatangan dan pulang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.