Berita Kotim

Mengenal Ipau, Kue Khas Banjar Penyebab Keracunan Massal di Sampit, Polisi Turun Tangan

Pasalnya, Ipau yang merupakan kue tradisional khas Banjar ini diduga menjadi penyebab terjadinya keracunan massa di Sampit

Editor: Dwi Sudarlan
Banjarmasin Post/Yayu Fathilal
Ilustrasi Ipau, kue tradisionak khas Banjar yang diduga menjadi penyeban keracunan massal di Sampit. 

Rasa manisnya berasal dari saus santan sementara gurihnya dari lempengan ipau.

Lempengan ipaunya itu berbahan tepung dan telur.

"Memasaknya lama. Bikin lempengannya saja sekitar lima jam karena satu loyangnya bisa terdiri dari beberapa lapis. Kalau membuat sayurannya dan memasak dagingnya sekitar tiga jam. Kalau saus santannya sebentar saja karena tinggal direbus," ungkap seorang pembuat sekaligys penjual kue Ipau di Banjarmasin, Aisyah kepada Banjarmasinpost.co.id, beberapa waktu lalu. 

"Ipau ini hanya ada saat bulan puasa. Saya pun hanya membuatnya saat Ramadan saja," ungkapnya.

Rata-rata para pembuat dan penjual ipau tak begitu paham tentang sejarah kuliner ini.

Pun dengan sebab namanya mengapa disebut Ipau.

"Nggak tahu kenapa bisa disebut Ipau. Memang sudah dari dulu disebutnya begitu," katanya. 

Polisi turun tangan

Terkait kasus keracunan massal akibat mengonsumsi Ipau di Sampit, Polres Kotim dikabarkan turun tangan mengusut kasus ini.

Selain itu Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Palangkaraya juag mengirim petugasnya untuk melakukan penelitian sekaligus penyelidikan.

"Anggota sedang menyelidiki dugaan keracunan makanan itu dengan memintai keterangan para saksi yaitu penjual, korban dan pihak lain," kata Kapolres Kotim, AKBP Sarpani.

Selain itu, Polres Kotim juga berkoordinasi dengan pihak Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk melakukan pengecekan pada sampel makanan yang diduga menjadi penyeban keracunan massal

Sementara Kepala BBPOM Palangkaraya Safriansyah mengatakan, pihaknya sebenarnya telah mengagendakan kunjungan ke Sampit untuk intensifikasi pengawasan makanan dan minuman termasuk takjil.

Namun karena ada kejadian ini, kunjungan dimajukan. (*)  

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved