Mata Lokal Memilih
Sistem Pemilu Proporsional Terbuka, Pemilih Langsung Bisa Menentukan Figur Yang Dikehendaki
Sistem Pemilu Proporsional terbuka dinilai lebih demokratis, karena pemilih langsung bisa menentukan figur yang dikehendaki.
Penulis: Lidia Wati | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Sistem Pemilu Proporsional terbuka dinilai lebih demokratis, karena pemilih langsung bisa menentukan figur yang dikehendaki.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangkaraya Komisi B, Khemal Nasery menjelaskan sistem pemilu tertutup adalah kemunduran demokrasi sudah usang.
Legislator fraksi Golkar itu mengharapkan sistem pemilu 2024 tetap proporsional terbuka, diiringi kualitas pemilih dan demokrasi yang sehat untuk kepentingan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Kalau kita memilih sistem pemilu proporsional tertutup kemuduran demokrasi itu, sudah usang. Kita serahkan dan menghormati keputusan Mahkamah Konstitusi," katanya, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Palangkaraya, 16 Pohon Tumbang Akibat Angin Ribut, Petugas Sigap Lakukan Evakuasi
Baca juga: Delapan Tahun Relawan ERP, Tetap Eksis Setia Membantu dan Melayani Warga Palangkaraya
Baca juga: Bincang Politik PAN Kalteng: Targetkan Meraih Kursi DPR RI di Pemilu 2024
Menurutnya dengan sistem proporsional terbuka, masyarakat dapat memilih langsung calon perwakilan rakyat yang mengakomodir aspirasinya kelak, namun tidak sekedar pilih saja.
Melainkan pemilih dapat melihat rekam jejak calon, apakah memiliki kapasitas, kompetensi dan kualitas untuk menyuarakan suara masyarakat tidak melulu yang memberikan uang sesaat.
Selain itu dinilainya semua masyarakat memiliki hak yang sama untuk dipilih maupun memilih melalui sistem pemilu proporsional terbuka, melalui kontestasi pemilihan legislatif.
"Kuncinya di masyarakat menjadi pemilih yang cerdas, dapat menimbang. Jangan memilih calon memiliki rekam jejak tidak baik, tidak punya kemampuan, hanya memiliki modal," ucapnya.
"Coba bayangkan, orang yang tidak punya kemampuan, ahli di bidangnya saat memimpin mewakili masyarakat apa yang diperjuangakan? Tidak ada," tambahnya.
Dia pun tegas menolak money politik, disarankan kepada masyarakat untuk membangkrutkan calon-calon peserta pemilu 2024 yang membeli suara dengan uang.
"Kalau bisa dibangkrutkan, ambil duitnya jangan dipilih. Biarkan saja, karena masyarakat punya pilihan tersendiri di hatinya," pungkasnya.
Sementara itu, berbeda dengan Ketua DPRD Kota Palangkaraya, Sigit K Yunianto, menurutnya sistem proporsional terbuka menguntungkan yang punya uang dalam kursi singgasana perpolitikan di Indonesia.
“Saya cenderung setuju proporsional tertutup. Ini bukan soal menguntungkan PDIP, tapi kondisi bangsa ini. Sekarang proporsional terbuka itu adalah yang jelas unsur kapitalis kuat. You punya duit pasti duduk,” kata Sigit K Yunianto. (*)
Sistem Pemilu
Proporsional Terbuka
Pemilih Langsung
Mata Lokal Memilih
berita tribunkalteng
Tribunkalteng.com
Agustiar Sabran Kunjungi Kantor Tribun Kalteng, Tegaskan Peran Penting Media |
![]() |
---|
KPU Kotim Buka Pendaftaran Bacalon Bupati dan Wabup, M Rifqi: Pendaftaran Dibuka Selama 3 Hari |
![]() |
---|
KPU Kalteng Kerjasama dengan Pers Tingkatkan Partisipasi Pemilih dan Sebarkan Informasi Pilkada |
![]() |
---|
KPU Kalteng Tunggu Petunjuk KPU RI Terkait Pemberlakuan Putusan MK |
![]() |
---|
Pengamat Politik: Putusan MK Buka Peluang Lima Poros di Pilgub Kalteng 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.