Mata Lokal Memilih
Artis Jadi Politisi: Modal Hanya Speaker Rp 7 Juta Krisdayanti Raih 132.131 Suara Lolos ke DPR
Popularitasnya sebagai Diva Indonesia di dunia tarik suara nasional memang membantu Krisdayanti untuk mendapatkan dukungan masyarakat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak artis yang terjun ke dunia politik, bahkan menjadi anggota DPR, salah satunya Diva Indonesia, Krisdayanti.
Penyanyi Krisdayanti yang akrab disapa KD ini adalah anggota DPR dari PDI Perjuangan.
Popularitasnya sebagai Diva Indonesia di dunia tarik suara nasional memang membantu Krisdayanti untuk mendapatkan dukungan masyarakat.
Namun, ada kisah menarik di balik terpilihnya dia sebagai anggota DPR hasil Pemilu 2019 ini.
Baca juga: Partai Ummat Kalteng Resmi Dukung Anies Bawesdan, Usung Politik Identitas Platform Perjuangan
Baca juga: Minimal Raih 2 Kursi di Pusat, Partai NasDem Kalteng Seleksi 10 Bacaleg DPR-RI Untuk Pileg 2024
Baca juga: Bincang Politik PAN Kalteng: Targetkan Meraih Kursi DPR RI di Pemilu 2024
Saat itu perempuan kelahiran 24 Maret 1975 di Kota Batu Jawa Timur tersebut berhasil meraup 132.131 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V.
Awalnya, Anggota Komisi IX DPR RI tersebut mengaku sangat bersyukur PDI Perjuangan menempatkannya di kampung halaman.
Menurutnya dengan begitu ia menjadi jauh lebih mengenal perspektif lokal maupun kearifan lokal yang ada di sana.
Selain itu, kata dia sambil berkelakar, Krisdatanti juga dapat menyapa masyarakat secara humanis yang mungkin belum tentu bisa beli tiket konsernya.
Hal tersebut disampaikannya saat acara Tribun Network Series Mata Lokal Memilih bertajuk "Partai Politik Berebut Suara Selebritas: Membaca Konstelasi Politik Nasional Setahun Menjelang Pemilu 2024" di Menara Kompas Jakarta pada Selasa (14/2/2023).
"Jadi mereka itu bahasa Jawanya ketenggengen (terpana) ketika saya mengetuk pintu mereka di 600 titik, 471 desa," kata KD.
Berapa modal yang dikeluarkan untuk kampanye? "Modal saya murah meriah, Rp 7 juta saja, beli speaker. Di setiap desa saya menyanyi," ucapnya.
Pendekatan tersebut, dikatakan KD, membuatnya tidak merasa lelah meskipun berkeringat.
Karena dengan cara seperti itu,, ia merasa lebih mampu menyentuh apa yang dirasakan masyarakat juga aspirasi mereka.
KD mengatakan sejak awal memilih Komisi IX karena melihat persoalan yang ada di Malang Raya.
Satu di antara hal yang disorotnya adalah masih tingginya angka stunting di sana.
Agustiar Sabran Kunjungi Kantor Tribun Kalteng, Tegaskan Peran Penting Media |
![]() |
---|
KPU Kotim Buka Pendaftaran Bacalon Bupati dan Wabup, M Rifqi: Pendaftaran Dibuka Selama 3 Hari |
![]() |
---|
KPU Kalteng Kerjasama dengan Pers Tingkatkan Partisipasi Pemilih dan Sebarkan Informasi Pilkada |
![]() |
---|
KPU Kalteng Tunggu Petunjuk KPU RI Terkait Pemberlakuan Putusan MK |
![]() |
---|
Pengamat Politik: Putusan MK Buka Peluang Lima Poros di Pilgub Kalteng 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.