Kisah Haru, Terjebak di Reruntuhan Selama 48 Jam Gempa Turki, Balita 2 Tahun Berhasil Diselamatkan

TRIBUNKALTENG.COM – Berbagai moment memilukan dan mengharukan tragedi Gempa Turki. Kali ini keajaiban terjadi pada balita perempuan yang berusia 2 tahun berhasil dievakuasi selamat dari maut diantara reruntuhan material bangunan.

Bahkan video balita 2 tahun diselamatkan oleh Regu penyelamat dari Tentara Kosovo.

Lokasi kejadian tepatnya di daerah Hatay, Turki, lebih dari 48 jam setelah gempa besar dengan magnitudo 7,8.

Keberhasilan menyelamatkan satu nyawa balita itu langsung disambut tepuk tangan para penyelamat.

Meningkatkan harapan regu penyelamatan untuk bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa lagi.

Masih ada banyak orang yang perlu segera diselamatkan setelah beberapa jam mereka terkubur reruntuhan bangunan.

"Seorang ibu dan putrinya yang berusia dua tahun diselamatkan di distrik Iskenderun di provinsi Hatay selatan Türkiye hampir 44 jam setelah gempa," tulis akun Twitter ANADOLU AGENCY.

Sekarang mereka berusaha untuk menyelamatkan ibu si balita.

Baca juga: Lebih Dari 11.200 Jiwa Tewas Dalam Gempa Turki dan Suriah, Laporan KBRI Termasuk Dua Orang WNI

Baca juga: Tinggalkan Dybala dan Tammy Abraham, Zaniolo Berangkat ke Turki Urus Pindahan Dari AS Roma

"Momen emosional ketika tentara Kosovo berhasil menyelamatkan seorang gadis berusia 2 tahun dan menariknya keluar dari puing-puing bangunan yang runtuh di Hatay, Turki, lebih dari 48 jam setelah gempa. Sekarang mereka berusaha untuk menyelamatkan ibu," tulis akun.

72 Jam Pertama Waktu yang Sangat Penting

Periode 72 jam pertama adalah masa-masa krusial dalam operasi penyelamatan korban gempa, termasuk gempa di Turki dan Suriah. Para penyelamat seperti berpacu dengan waktu.

Mereka dituntuk untuk bergerak cepat, 72 jam pertama adalah masa-masa penting dalam Operasi penyelamatan korban gempa.

Saat ini, waktu 72 Jam itu hampir habis,  para korban masih banyak yang terkubur di puing-puing gempa di Turki dan Suriah.

"Upaya pencarian mendekati jam penting 72 jam,"  kata seorang pakar tanggap darurat dikutip dari AFP.

Lebih dari 90 persen korban gempa diselamatkan dalam tiga hari pertama, kata Ilan Kelman, seorang profesor bencana dan kesehatan di University College London.