Gempa Turki Terkini

KBRI Sebut 90 Persen WNI Aman Tinggal Berada di Wilayah Tak Terdampak Gempa Turki

Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal menyampaikan bahwa nyaris 90 persen WNI saat ini bermukim di wilayah yang aman dari gempa Turki

Editor: Sri Mariati
AFP TV via Tribunnews.com
Tim penyelamat dan warga mencari para korban yang tertimbun bangunan akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turkiye dan Suriah, Senin (6/2/2023) kemarin. 

TRIBUNKALTENG.COM – Dari total 6.500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal dan berada di sana dipastikan aman. Hal itu disebutkan Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI untuk Ankara Turki.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal menyampaikan bahwa nyaris 90 persen WNI saat ini bermukim di wilayah yang aman dari Gempa Turki.

Mereka menempati kawasan Marmaris seperti kota Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli.

Kemudian kwasan Anatolia Tengah yakni kota Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya dan Eskisehir.

Serta kawasan Agean, meliputi kota Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum dan Mugla.

Namun hanya sekitar 500 WNI yang bermukim di wilayah terdampak gempa bumi berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda Turki dan Suriah pada Senin pagi kemarin.

Baca juga: Gempa Turki Pengaruhi Transfer Zaniolo dari AS Roma ke Galatasaray, Inter Milan Turut Ambil Untung

Baca juga: 500 WNI Mahasiswa dan Pelajar Ada di Daerah Gempa Turki, Update Jumlah Korban Tewas 2.300 Orang

"Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris, Anatolia Tengah dan Agean. WNI di daerah-daerah ini tidak terkena dampak Gempa Turki, dan semuanya dalam keadaan aman," kata Dubes Lalu, keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).

Sementara itu khusus untuk daerah Kayseri, kata dia, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan yang runtuh.

Perlu diketahui, hingga saat ini, korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.

Angka ini membuat jumlah total korban tewas di dua negara itu sejauh ini menjadi 3.823 orang.

Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), ribuan lainnya terluka dan upaya pemulihan masih jauh dari kata 'selesai'.

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan, karena banyak orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Gempa bumi ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di Provinsi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.

Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.

Baca juga: Ribuan Korban Tewas di Gempa Turki, Begini Bacaan Doa dan Sholawat Ketika Bumi Berguncang

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun telah melakukan komunikasi dengan Gubernur Kahramanmaras dan menyampaikan duka cita kepada masyarakat terdampak.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved