Breaking News

Berita Kobar

Buaya Muncul di Sungai Arut, Satpol Air Polres Kobar Imbau Warga Bantaran Tak Mandi di Sungai

Kemunculan buaya 5 meter di Sungai Arut Pangkalan Bun Kobar direspon Satpol air Polres Kobar dengan memberikan imbauan kepada warga waspada buaya.

Editor: Fathurahman
Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro
Personel Satpol Air Polres Kobar berikan imbauan kepada warga agar tidak mandi di sungai setelah kemunculan buaya di Sungai Arut. Kemunculan buaya 5 meter di Sungai Arut Pangkalan Bun Kobar direspon Satpol air Polres Kobar dengan memberikan imbauan kepada warga waspada buaya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PANGKALAN BUN - Kemunculan buaya 5 meter di Sungai Arut Pangkalan Bun Kobar direspon Satpol air Polres Kobar dengan memberikan imbauan kepada warga waspada serangan buaya.

Satpol Air Polres Kotawaringin Barat (Kobar) mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dibantaran Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, untuk tidak mandi di sungai terlebih dahulu.

Hal tersebut disampaikan, lantaran pada Rabu (25/1/2023) sore, buaya muara muncul di daerah aliran sungai (DAS) Arut, Kelurahan Raja Seberang.

Kasatpol Air Polres Kobar AKP Roni Paslah menyampaikan, pihaknya akan meningkatkan patroli dan memberikan imbauan kepada warga yang sering beraktivitas di bantaran Sungai Arut. Sebab, kemunculan buaya tentu membahayakan warga.

Baca juga: Warga Kelurahan Raja Seberang Kobar Geger, Buaya 5 Meter Muncul di DAS Arut Pangkalan Bun

Baca juga: Tokoh dan Komunitas Tionghoa di Kobar, Minta Kampung Cina Kelurahan Raja Seberang Jadi Cagar Budaya

Baca juga: Seorang Pria Warga Sungai Jawi Kubu Raya Kalbar Dibekuk, Saat Antarkan Narkoba ke Pemesan

Baca juga: Sempat Dikabarkan Hilang di Kebun, Pria Lansia Dusun Paisak Hilir Kapuas Hulu Ditemukan Selamat

"Jangan sampai ada musibah korban jiwa akibat buaya tersebut. Untuk itu, masyarakat harus waspada terhadap kemunculan buaya di DAS Arut ini," ujarnya, Kamis (26/1/2023).

Imbauan ke warga kini ditingkatkan, seperti kali ini. Kasatpol Air Polres Kobar AKP Roni Paslah menerjunkan dua personelnya yaitu Bripka M Rochim dan Aiptu Totok Teguh Priyono, patroli menggunakan seped boat, menyambangi warga dan memberikan imbauan.

Dua anggota tersebut menyusuri sungai dan mencari warga yang sedang beraktivitas di tepi sungai. Kemudian, diberikan imbauan mengenakan pengeras suara.

Tak hanya kepada ibu - ibu dan bapak - bapak, imbauan juga disampaikan kepada anak - anak. Mengingat, anak - anak dibantaran Sungai Arut ini kerap berenang dan mandi di sungai.

"Imbauan ini kami sampaikan ke lapisan masyarakat, agar mereka waspada. Karena memang mereka ini sudah sehari- hari beraktivitas di sungai, namun  kita tetap minta untuk berhati - hati," jelasnya.

Terpisah, warga bernama Dadang warga Kelurahan Raja Seberang yang melihat langsung dan memvideo kemunculan buaya muara menyampaikan, jika buaya tersebut berenang ke hulu sungai.

"Saya waktu itu sedang duduk dibalai dan melihat ke arah jamban tiba - tiba melihat buaya yang cukup besar berwarna hitam muncul ke permukaan sungai," ujar Dadang.

Ia memperkirakan, jika lebar buaya tersebut sekitar 40 Cm dan panjang mencapai 4 - 5 meter.

svbgefd
Dadang warga Kelurahan Raja Seberang saat diwawancarai perihal munculnya Buaya di Sungai Arut. Tribunkalteng.com / Danang Ristiantoro.

Dadang mengungkapkan, bahwa biasanya buaya memang muncul di Sungai Arut. Namun itu jarang sekali.

"Biasanya buaya muncul itu per tahun, 1 tahun sekali," ungkapnya.

Dengan munculnya buaya tersebut, ia tidak merasa takut. Karena buaya tersebut hanya menampakkan diri dan tidak pernah menyerang warga.

"Kemunculan buaya bagi kami sudah biasa, dan buaya tersebut juga tidak pernah mengganggu orang, dan setiap tahun sekali pasti muncul. Tapi tetap kami juga selalu waspada," pungkasnya. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved