Berita Palangkaraya
Cuaca Buruk, Harga Ikan Laut di Palangkaraya Naik, Nelayan Terdampak Tak Bisa Melaut
Cuaca buruk hingga gelombang tinggi di Kalteng berdampak pada naiknya harga ikal laut di Pasar di Kota Palangkaraya, nelayan tak bisa melaut
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Cuaca buruk hingga gelombang tinggi hampir melanda seluruh wilayah Indonesia berdampak tak bisa melautnya para nelayan.
Menyebabkan tingginya ikan laut disejumlah wilayah, termasuk di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Kota Palangkaraya.
Di Pasar Kahayan Palangkaraya, Harga Ikan Laut melambung tinggi dari biasanya.
Seperti harga ikan lajang dijual Rp 40.000 per kg yang sebelumnya hanya Rp 37.000 per kg.
Tongkol putih dijual dengan harga Rp 50.000 per kg, yang sebelumnya hanya Rp 47.000 saja.
Untuk cumi-cumi dijual Rp 70.000 per kg namun bervariasi ukurannya. Sedangkan ikan kembung dijual Rp 45. 000 per kg.
Udang dijual Rp 80.000 per kg yang sebelumnya hanya Rp 75.000 saja per kg.
Baca juga: Banjir di Kalteng, Tumbang Nusa Terendam, Pembeli Tak Masalah Naiknya Harga Ikan Laut di Pasar Besar
Baca juga: Cuaca Ekstrem di Samarinda, 6 Lokasi Terdampak Angin Kencang, Atap Rumah Warga Rusak
Seorang pedagang Pasar Kahayan Palangkaraya Ahmad mengatakan, kenaikan harga ikan ini sudah berlangsung sejak awal Desember 2022 lalu.
Dan terbaru karena terkendala cuaca buruk dan nelayan tak bisa melaut maka Harga Ikan Laut menjadi naik dari harga biasanya.
“Ya naik harganya, sulit di dapat stok terbatas, maka harganya naik sampai di bawa ke Palangkaraya ini,” ujarnya, Rabu (4/1/2023).
Dia berharap agar keadaan dapat kembali normal, ikan laut dapat berlimpah, maka otomatis pembelipun pasti akan banyak.
“Karena ikannya berkurang, harga mahal maka pembelipun sepi dari biasanya, membuat pendapatan kitapun otomatis berkurang dari hari-hari biasanya,” tutup Ahmad.
Terpisah, Ani warga Kota Palangkaraya mengeluhkan harga ikan laut yang naik dari sebelumnya.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru 2023, Cuaca Buruk Berdampak Penurunan Pengunjung TN Tanjung Puting
Kenaikan dirasakan cukup menguras jatah pengeluaran dari biasanya.
Berharap agar ikan-ikan laut yang ada di Palangkaraya dapat turun seperti harga normal biasanya.
“Kasihan juga kita yang ingin makan ikan laut karena mahal terpaksa ngirit dan beli lebih sedikit dari biasanya,” keluh Ani. (*)
| Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
|
|---|
| Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
|
|---|
| Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
|
|---|
| Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
|
|---|
| Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.